Hidayatullah.com—US Coast Guard hari Selasa (19/1/2016) mengatakan menghentikan pencarian atas 12 marinir yang dinyatakan hilang setelah dua helikopter militer bertabrakan pekan lalu di lepas pantai Pulai Oahu, Hawaii.
US Coast Guard mengatakan bahwa pada senja hari Selasa malam, ketika upaya pencarian resmi dihentikan, perairan seluas 40.000 mil laut persegi telah dijelajahi, berikut pantainya.
“Keputusan untuk menghentikan pencarian tanpa menemukan korban selamat sangatlah sulit mengingat dalamnya dampak yang ditimbulkan, dan saya tahu itu, karena saya berbicara atas nama seluruh Coast Guard ketika saya menyampaikan doa dan keprihatinan kami untuk skuadron helikopter Korps Marinir, dan khususnya keluarga serta orang terkasih dari mereka yang hilang,” kata Kapten Jim Jenkins yang bertindak sebagai komandan sementara Coast Guard Distrik ke-14 seperti dikutip Reuters.
Dia menambahkan, Coast Guard akan menudukung pencarian apapun yang akan dilkukan di masa depan yang mungkin akan dilakukan oleh Korps Marinir.
Dua helikopter CH-53E milik Ist Marine Aircraft Wing dari pangkalan udara Korps Marinir di Kaneohe Bay sedang melakukan latiha rutin ketika keduanya dilaporkan bertabrakan menjelang tengah malam waktu setempat, kata Coast Guard.
Pencarian korban terkendala badai.
Seorang kru helikopter Coast Guard menemukan pecahan badan helikopter di lepas pantai kota Haleiwa di utara Oahu, tetapi tidak ada penumpang helikopter yang terpantau. Pecahan badan helikopter itu terapung lebih dari 7 mil (11,27 km) dari pantai.
Tidak ada peringatan bahaya yang dikeluarkan oleh kedua helikopter itu sebelum kecelakaan terjadi. Pihak berwenang diberitahu mengenai peristiwa itu oleh seorang pria yang berdiri di tepi pantai, yang mengaku melihat ada bola api di laut setelah sebelumnya dia melihat dua helikopter terbang di udara di daerah itu.*