Hidayatullah.com—Presiden Prancis Emmanuel Macron akhirnya tunduk kepada tuntutan demonstran “Gilets Jaunes” (Rompi Kuning) dan membatalkan rencana kenaikan pajak bahan bakar minyak dalam anggaran tahun depan, setelah sebelumnya mengatakan akan menundanya kenaikan selama enam bulan.
“Pemerintah siap untuk melakukan dialog dan menunjukkan kesiapannya sebab kenaikan pajak ini sudah dibatalkan dari rancangan anggaran 2019,” kata Perdana Menteri Edouard Philippe kepada majelis rendah parlemen Prancis seperti dikutip Reuters hari Rabu (5/12/2018).
Keputusan itu merupakan upaya teranyar pemerintah Macron guna menenangkan massa yang marah, yang menggelar aksi demonstrasi selama berhari-hari di berbagai daerah dan bahkan nyaris melumpuhkan ibukota Paris.
Data dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan bahwa Prancis saat ini menjadi salah satu negara yang paling banyak memajak rakyatnya di kalangan negara-negara maju, bahkan melebihi Denmark. Kenaikan pajak BBM otomatis akan mendorong kenaikan harga bensin dan solar yang sangat dibutuhkan oleh kebanyakan rakyat Prancis, terutama mereka yang tinggal di pedesaan di mana tidak ada transportasi umum.*