Hidayatullah.com–Raja Arab Saudi Salman bin Abdul ‘Aziz mengatakan negaranya mempunyai hak untuk membela diri tanpa mencampuri urusan orang lain. Dan meminta agar orang lain tidak mencampuri urusan kerajaannya.
Salman menyatakan hal ini saat menerima tamu Festival Tradisi dan Budaya bahwa Kerajaan akan melindungi umat Muslim di negaranya dan bahu membahu untuk melindunginya dan menjamin kebebasannya, demikian dlansir Al Jazeera, Ahad 7 Februari 2016.
Salman juga menyebutkan bahwa Kerajaan akan bekerja sama dengan Negara Arab lain dan Umat Islam di seluruh penjuru untuk membela negara mereka dan memastikan jaminan kebebasan dan penjagaan undang-undang yang disetujui rakyatnya.
Raja Salman menegaskan bahwa Islam adalah agama yang adil dan netral, dan apa yang disaksikan dunia tentang terorisme tidak ada sangkut pautnya terhadap Islam.
Sementara itu, Brigjen Ahmad Asiri penasehat Menteri Pertahanan Saudi mengatakan Kamis lalu, bahwa Saudi siap untuk berpartisipasi dalam setiap aksi angkatan militer darat dalam mengatur negara Islam di Suriah.
Dia juga mengatakan kepada Fii Tashriihatu lil Jaziirah bahwa kedudukan Arab Saudi datang dengan membentuk Koalisi Arab di Yaman dan koalisi internasional yang menegaskan bahwa serangan udara tidak akan mencapai hasil yang sempurna tanpa bantuan serangan darat.
Asiri menafikan adanya perluasan fungsi dari setiap kemungkinan di luar intervensi peraturan negara, dia juga menjelaskan bahwa pertemuan para wakil dari negara-negara yang berkoalisi pada minggu yang akan datang di Brussel akan membahas tentang perkembangan peraturan perang.
Arab Saudi akan berpartisipasi dalam koalisi negara untuk melawan pemerintahan negara yang sejak September 2014 melancarkan serangan udara ke beberapa wilayah di Suriah.
Arab Saudi juga mengumumkan pada Desember lalu Koalisi Militer Negatra Islam yang merupakan gabungan 34 negara yang akan memerangi ‘terorisme’.
” Koalisi tidak ditujukan untuk peraturan negara saja, tetapi ditujukan juga secara militer, ideologi, dan media untuk setiap organisasi terorisme di dunia Islam,” demikian istilah Pangeran Mahkota Muhammad bin Salman mengatakan.
Menlu Arab Saudi ‘Aadil Al Jubair mengatakan bahwa Kerajaan dan negara-negara teluk lainnya akan membahas pengiriman pasukan khusus ke Suriah dalam rangka koalisi internasional.*/Rizka Romadhona