Hidayatullah.com–Intervensi NATO tahun 2011 di Libya, yang membantu pemberontak menggulingkan pemerintahan Muammar Qadhafi, dilakukan guna memastikan pemimpin Libya itu tidak menghentikan negara-negara Barat mengeksploitasi kekayaan Benua Afrika. Demikian dikatakan jubir Qadhafi dalam wawancara dengan RT.
Aksi pemboman NATO, yang memperkuat serangan pasukan pemberontakdan berakhir dengan pembunuhan terhadap Muammar Qadhafi, dibenarkan oleh negara Barat lewat berbagaiberita di media perihal kejahatan pemerintahannya. Kabar-kabar itu pada kenyataannya kemudian terbukti tidak benar dan kebanyakan dilebih-lebihkan, kata Moussa Ibrahim, yang kala itu bertugas sebagai jubir Qadhafi.
Pada kenyataannya, seragan-serangan bom NATO bukan untuk menghentikan pemerkosaan massal terhadap wanita yang konon dilakukan para loyalis pemerintah yang mengkonsumsi viagra, melainkan Qadhafi dienyahkan karena dia berusaha melepaskan cengkraman Barat atas Benua Afrika, kata Ibrahim seperti dikutip RT Senin (6/10/2019).
Qadhafi memiliki sejumlah inisiatif untuk Afrika yang sangat bertolak belakang dengan kepentingan negara-negara Barat di benua itu, termasuk pembentukan mata uang baru yang disokong emas, sebuah bank sentral Afrika dan pasukan militer pan-Afrika, kata Ibrahim dalam program Going Underground besutan RT. Oleh karena itulah Libya dihancurkan seperti sejumlah negara lainnya.
“Lihat Libya sekarang. Pembantaian, konflik sipil, perang antarsuku, pembunuhan, terorisme, penjarahan kekayaan nasional. Hal itu mengingatkan Anda akan apa? Iraq, Suriah, Afghanistan, Yaman. Itu cerita sama yang senantiasa berulang kembali,” kata Ibrahim.
Menyulut perpecahan lokal untuk memperlemah negara target merupakan taktik yang sempurna selama puluhan tahun kolonialisme dan pascakolonialisme, imbuh Ibrahim.
“Itu soal bagaimana mengelola krisis. Apa yang Anda lakukan adalah menentukan negara yang akan digarap, lalu Anda menimbulkan kekacauan melalui perang, konflik internal, perpecahan agama, pendudukan –apapun cara yang Anda punya. Kemudian Anda mempertahankan agar kekacauan itu terus berlangsung, Anda mengelola krisis,” papar Ibrahim soal taktik yang dipakai negara-negara Barat untuk menghancurkan sebuah negara.
“Dengan mengelola kekacauan Anda akan dapat memastikan negara yang Anda garap ini lemah, tunduk kepamu,” tandas orang kepercayaan Muammar Qadhafi itu.*