Hidayatullah.com–Petinju legendaris Muhammad Ali saat ini sudahn nyaris tidak bisa berbicara karena penyakit Parkinson’s yang dideritanya, kata anggota keluarganya dilansir The Telegraph (13/10/2014).
Ali tidak menghadiri penayangan perdana film Hollywood yang mengisahkan tentang perjalanan hidupnya pekan lalu. Dia tidak bisa terlibat dalam pembuatannya, namun demikian dia memberikan dukungan penuh atas proyek tersebut.
Saudara laki-lakinya, Rahman, kepada Sunday People mengatakan, “Saya tidak bisa membicarakan soal (film) itu kepada abang saya karena dia sakit.”
“Dia tidak dapat bicara dengan baik. Tetapi dia bangga kami ada di sini untuknya. Dia sudah memberikan restunya atas film ini,” kata Rahman yang berusia 71 tahun.
Ali, yang kini berusia 72 tahun, semakin terlihat rapuh setahun belakangan akibat penyakit Parkinson’s yang dideritanya. Dan aktivis yang giat mengkampanyekan hak-hak sipil tersebut sekarang lebih banyak tinggal di rumahnya di Arizona bersama sang istri, Leonni.
Dilahirkan sebagai Cassius Clay di Louisville, Kentucki, pada Januari 1942, petinju keturunan Afrika itu mengganti namanya menjadi Muhammad Ali setelah memeluk Islam pada tahun 1964. Dia kemudian menyatakan bahwa Clay adalah namanya saat masih menjadi “budak”.
Film biografi tentang Ali menggambarkan perjalanan hidup petinju yang nyaris tidak terkalahkan itu, dengan fokus tentang kehidupannya bersama keluarga.
Petinju Mike Tyson dan George Foreman diwawancarai untuk memberikan pendapatnya soal sosok Ali dalam fim tersebut. Demikian pula anak-anak Ali dan anggota keluarganya yang lain.
Putri Ali yang bernama Maryam (46) ikut menghadiri penayangan perdana film tentang ayahnya tersebut. Wanita itu mengatakan, “Dia (Ali) belum melihat filmnya, tetapi saya sangat ingin dia melihatnya. Dia akan menyukainya. Saya tahu itu. Dia akan menangis, dia akan tertawa. Dia akan bangga sekali.”
Clare Lewins, sutradara film tersebut, mengatakan bahwa putri Ali lainnya, Hana (38), akan menunjukkan film tersebut kepada Ali akhir bulan ini.
Putri ketiga Ali, Laila, adalah juara tinju kelas menegah super yang belum terkalahkan.
Sebelumnya keluarga Ali pernah mengatakan bahwa mereka takut penyakit yang bintang tinju dunia itu akan sulit menanggung penyakitnya yang semakin parah.
Bulan Januari lalu, putranya yang bernama Ali Junior mengatakan terlintas dalam pikirannya bahwa ayahnya tidak punya kesempatan hidup tahun depan.
“Saya hanya ingin, berharap dan berdoa kepada Allah agar penyakit yang parah ini memanggil ayah saya lebih cepat daripada berlarut-larut. Melepaskan dirinya dari semua penderitaan yang dirasakannya.”
Namun, istri dan anak-anak perempuan Ali menyangkal orang kesayangan mereka itu sudah dekat ajalnya.
Banyak para petinju mengalami Parkinson’s akibat bagian kepala mereka sering terkena hantaman ketiga berlatih atau bertanding.*