Hidayatullah.com—Pemerintah Ethiopia mendesak dunia intenasional agar memberikan sumbangan berupa makanan yang dibutuhkan negaranya untuk memberikan makan kepada lebih dari 10 juta orang yang kelaparan.
Organisasi-organisasi bantuan dan pemerintah mengatakan mereka harus menggalang dana lebih dari $4,1 miliar, tetapi baru separuh saja yang berhasil dikumpulkan.
Permintaan bantuan itu merupakan yang terbesar ketiga setelah Suriah dan Yaman.
Ethiopia “tidak boleh diabaikan dengan cara apapun, meskipun ada krisis-krisis lain yang sedang terjadi di dunia,” kata Perdana Menteri Hailermariam Deselagn dalam wawancara dengan Associated Press seperti dikutip Aljazeera hari Kamis (17/3//2016).
Amerika Serikat menjadi pendonor terbesar dengan memberikan bantuan kemanusiaan $532 juta kepada Ethiopia sejak Oktober 2014.
Pemerintah Ethiopia sendiri telah mengeluarkan dana sekitar $380 juta.
“Negara saya layak mendapatkan lebih banyak dukungan sebab kami juga menampung 750.000 pengungsi dari negara-negara tetangga yang membutuhkan bantuan pangan,” kata Hailermariam merujuk pada fakta bahwa negaranya menampung banyak pengungsi terutama dari Sudan Selatan, Eritrea dan Somalia.
“Jika sesuatu yang buruk terjadi, adalah masyarakat internasional yang harus turun tangan. Bantuan yang diberikan kepada kami sejauh ini sangat sedikit dan sangat terlambat. Saya mendesak organisasi-organisasi seperti UNICEF untuk datang jika mereka berpikir ini adalah skenario yang sangat buruk. Hanya bicara saja tidak akan memecahkan masalah,” imbuh Hailermariam.
Kekeringan di Ethiopia diakibatkan oleh fenomena cuaca El Nino yang mempengaruhi musim hujan, menyebabkan tanaman pertanian gagal panen dan hewan-hewan ternak mati.
Ethiopia pernah mengalami kekeringan sangat parah di tahun 1980-an, yang diperburuk dengan perang saudara, dengan jumlah korban meninggal dunia hingga ratusan ribu jiwa sehingga menyedot perhatian dunia.*