Hidayatullah.com—Sebuah pangkalan militer Turki yang sedang dibangun di Qatar akan siap dalam waktu 2 tahun, kata Menteri Pertahanan Turki Izmet Yilmaz hari Rabu (30/3/2016) di Doha.
Pangkalan itu akan menjadi fasilitas militer Turki pertama di kawasan itu, kata Yilmaz kepada para wartawan di sela-sela pameran pertahanan dan keamanan Dimdex selama 3 hari di Qatar, lapor AFP.
“(Pangkalan) itu akan siap dalam waktu dua tahun,” kata Yilmaz, seraya menambahkan bahwa kesepakatannya telah disetujui oleh parlemen Turki.
Pembangunan pangkalan militer itu merupakan bagian dari kesepakatan bidang pertahanan antara Turki dan Qatar yang disetujui pada akhir 2014. Berdasarkan kesepakatan itu pasukan Turki boleh melakukan latihan di sana dan Ankara boleh mengerahkan pasukannya ke wilayah Qatar.
“Kami ingin mencapai kerja sama dalam bidang pelatihan dan latihan (militer), dan berkontribusi dalam menstabilkan kawasan,” kata Yilmaz.
Menurut Menhan Turki itu kesepakatan dengan Doha tersebut sifatnya timbal-balik, di mana personel militer Qatar dan pesawat termpurnya boleh dan bahkan sudah ditempatkan di Turki.
Saat ini di Qatar terdapat pangkalan udara besar Al-Udeid, yang juga dikenal dengan Bandara Abu Nakhlah. Pangkalan Al-Udeid selain dipergunakan oleh Angkatan Udara Qatar juga dipergunakan oleh AU Kerajaan Inggris serta menjadi salah satu markas komando pasukan Amerika Serikat. Turki merupakan anggota NATO bersama dengan Inggris dan AS.*