Hidayatullah.com—Sebuah ledakan terjadi pada 27 Juli lewat tengah malam sehingga menghentikan pengiriman gas lewat pipa yang menghubungkan Turki-Iran di bagian timur Turki, tepatnya di Provinsi Agri, kata kementerian energi di Ankara.
“Ledakan itu menimbulkan kebakaran. Tetapi kami berhasil memadamkannya dengan cepat. Pengiriman gas akan dipulihkan jika pipa telah selesai diperbaiki,” kata Menteri Energi Taner Yildiz dalam sebuah pernyataannya seperti dikutip Hurriyet (28/7/2015) dari kantor berita Anadolu.
Belum ada yang mengklaim bertanggungjawab atas ledakan itu. Tetapi, media Turki menuding pelakunya adalah Partai Pekerja Kurdistan (PKK), organisasi yang dinyatakan terlarang oleh Turki.
Kelompok separatis Kurdi itu beberapa kali mengaku dan juga dituding sebagai pelaku serangan.
Pada 27 Juli malam kelompok bersenjata menembak mati seorang komandan paramiliter di wilayah timur Turki yang didominasi penduduk Kurdi. Belum ada pihak yang mengaku sebagai pelakunya, tetapi kecurigaan diarahkan kepada PKK.
Pada 26 Juli sayap militer PKK mengaku bertanggungjawab atas kematian dua tentara Turki dengan membom sebuah mobil di Provinsi Diyarbakir.
Dan pekan lalu dua anggota polisi ditembak mati di atas tempat-tempat tidur mereka di wilayah tenggara Turki. PKK mengaku sebagai pelakunya.
PKK mengatakan bahwa gencatan senjata dengan pemerintah dan militan yang kebanyakan dilakukan sejak 2013, sementara perundingan damai terus berlangsung, berubah menjadi tidak berarti dengan serangan udara yang dilancarkan pemerintah Turki atas wilayah yang dikuasai Kurdi di utara Iraq, yang berbatasan dengan Turki.*