Hidayatullah.com—Wakil-wakil rakyat di parlemen Kenya mempertanyakan bagaimana mungkin pagar kawat ayam sepanjang 10 kilometer di perbatasan dengan Somalia bisa menelan biaya $35 juta.
Pemerintah Kenya aslinya berjanji akan membangun tembok perbatasan 700 kilometer di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga Somalia. Namun, “tembok” yang dimaksudkan untuk menghalau militan Al-Shabab menyeberang masuk ke wilayah Kenya tersebut entah bagaimana terwujud hanya berupa pagar dari kawat ayam dan itu pun hanya sepanjang 10 kilometer.
Parlemen Kenya sekarang menghentikan sementara pembangunan pagar pembatas itu, dan menuntut dilakukannya investigasi terhadap proyek tersebut, lapor BBC Jumat (15/3/2019).
Ketika proyek itu pertama kali diumumkan pada tahun 2014, pemerintah mengatakan akan membangun dinding pembatas sepanjang 708 km yang terdiri dari tembok beton, pagar, parit, serta menara pengawas yang dilengkapi kamera pengintai.
Berdasarkan rencana itu, dinding dimaksud akan membentang dari Samudera Hindia terus ke daerah perbatasan di Mandera, di mana wilayah Kenya dan Somalia bertemu dengan wilayah Ethiopia.
Ide dinding pembatas itu, kata para menteri kala itu, diharapkan dapat menangkal penyelundupan dan imigrasi ilegal, dan yang paling penting mencegah militan Al-Shabab menyeberang memasuki wilayah Kenya. Sebagaimana diketahui, Kenya berkali-kali mengalami serangan oleh militan asal Somalia tersebut.
Pembangunan pembatas itu dimulai setahun kemudian, pada 2015.
Empat tahun kemudian pemandangan yang tampak sungguh sangat mengejutkan. “Dinding” pembatas yang direncanakan tersebut nyatanya hanya berwujud pagar kawat ayam yang dilengkapi dengan kawat berduri di atasnya. Tidak hanya itu, pagar tersebut bukannya membentang sepanjang 700 kilometer, melainkan hanya 10 kilometer.
Biaya yang dikeluarkan pun sangat fantastis, yaitu 3,4 miliar shilling atau sekitar $35.000.000 atau 499,3 miliar rupiah. Artinya, biaya satu kilometer pagar terbuat dari kawat ayam ditambah kawat berduri itu sekiatr $3 juta atau 42,8 miliar rupiah.
Ironisnya, jumlah $35 juta itu dua klai lipat dari anggaran yang dialokasikan pemerintah Kenya untuk dana cadangan pangan tahun 2019.
Bandingkan pula dengan dana 1 juta dolar yang dialokasikan untuk anggaran kesehatan keseluruhan di Kenya.
Dana $35 juta itu juga tiga kali lebih besar dibanding alokasi anggaran untuk penyediaan perumahan terjangkau.
Parlemen Kenya sekarang memblokir semua dana yang dialokasikan untuk pembangunan pagar pembatas itu dan menuntut pemerintah menjelaskan untuk apa saja uang jutaan dolar itu dipergunakan.
Pendirian pagar tersebut kabarnya diawasi oleh militer Kenya dan rekening yang dipakai untuk penyaluran dana dirahasiakan.*