Hidayatullah.com—Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon mengundurkan diri dengan alasan dirinya tidak mempercayai Perdana Menteri Banjamin Netanyahu.
Dilansir BBC Jumat (20/5/2016), mengumumkan pengunduran dirinya lewat Twitter Yaalon berkata, “Saya memberitahukan perdana menteri bahwa menyusul tindakannya dan perkembangan belakangan ini, dan karena kekurang percayaan saya terhadapnya, saya mengundurkan diri dari pemerintahan dan parlemen dan beristirahat dari kehidupan politik.”
Hal yang membuat Yaalon tidak mempercayai Netanyahu adalah tindakan pemimpin Zionis itu yang mengajak Avidgor Lieberman, seorang politisi garis keras, dan partainya untuk bergabung dalam pemerintahan koalisi. Selain itu, Netanyahu sepertinya menawarkan Lieberman pos menteri pertahanan.
Lieberman sebelumnya pernah menjabat menteri luar negeri dalam kabinet Netanyahu. Jika partainya Yisrael Beitenu bergabung dengan koalisi, maka negara Yahudi itu akan memiliki pemerintahan yang paling banyak dipenuhi politisi sayap kanan sepanjang sejarah Israel, serta manjadikan Netanyahu memiliki dukungan mayoritas tunggal di parlemen.
Beberapa waktu belakangan perselisihan antara Netanyahu dan Yaalon mencuat ke publik, setelah Yaalon mendukung pernyataan seorang tokoh senior militer yang dianggap kontroversial. Pejabat militer itu mengkritisi tren ekstimisme di kalangan masyarakat Israel pada hari peringatan Holocaust beberapa hari lalu.
Jika penunjukan Lieberman sebagai menteri benar-benar terjadi, maka hal itu merupakan tanda kembalinya politisi konstroversial tersebut ke dalam pusat pemerintahan Zionis, setelah mengundurkan diri sebagai menteri luar negeri tahun 2012 karena menjadi tersangka kasus korupsi. Lieberman dinyatakan bebas tidak bersalah dalam kasus itu.
Avigdor Lieberman, Yahudi kelahiran Moldova, adalah politisi yang mendukung kebijakan sangat keras terhadap Palestina. Tokoh Zionis yang bertempat tinggal di sebuah pemukiman Yahudi di Tepi Barat itu bersikeras menggulingkan pemerintahan Hamas di Jalur Gaza.*