Hidayatullah.com—Pihak keamanan Ukraina hari Kamis (26/5/2016) mengatakan pihaknya melarang Mikhail Gorbachev masuk ke negaranya, karena pemimpin Uni Soviet terakhir itu mendukung aneksasi Rusia atas Krimea.
Badan Keamanan Nasional (SBU) mengatakan tokoh berusia 85 tahun itu dilarang masuk Ukraina selama 5 tahun.
“Oleh karena secara terbuka mendukung aneksasi Krimea, Mikhail Gorbachev dilarang memasuki Ukraina selama 5 tahun,” kata SBU lewat Twitter seperti dikutip AFP.
Di laman Facebook juru bciara SBU Olena Gitlyanska mengatakan bahwa Gorbachev dilarang masuk “dengan alasan keamanan, khususnya karena secara terbuka mendukung aneksasi militer atas Krimea.”
Rusia secara resmi menganeksasi Krimea sejak 2014 lewat referendum kontroversial, setelah sebelumnya mengerahkan pasukan ke wilayah Ukraina itu guna mengambil alih lembaga-lembaga penting dan pangkalan-pangkalan militer.
Gorbachev, dulu pengkritik keras Kremlin yang sekarang menjadi pendukung moderat Presiden Vladimir Putin, hari Ahad lalu mengatakan bahwa dia akan melakukan hal yang sama atas Krimea jika dia berada dalam situasi serupa.
“Saya selalu berpihak pada keinginan bebas rakyat dan kebayakan orang di Krimea ingin bersatu kembali dengan Rusia,” kata Gorbachev dalam wawancara dengan media Inggris The Sunday Times.
Kebanyakan penduduk Krimea memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum yang hanya diakui oleh segelintir negara seperti Suriah pimpinan Bashar Al-Assad dan Korea Utara.
Uni Eropa dan Amerika Serikat mengecam aneksasi atas Krimea itu sebagai pelanggaran terhadap integritas teritorial Ukraina dan meresponnya dengan menjatuhkan sanksi atas Rusia.
Aneksasi Krimea diikuti oleh pemberontakan kelompok separatis pro-Moskow di wilayah timur Ukraina, yang sejak pertempuran dimulai sudah menghilangkan nyawa 9.300 orang. Akibatnya, hubungan Moskow dengan negara-negara Barat terpuruk ke titik paling rendah sejak pascaera Perang Dingin.
Awal pekan ini ketika menanggapi kabar kemungkinan dirinya akan dilarang bepergian ke Ukraina, Gorbachev –yang sejak awal mendukung aneksasi Krimea oleh Rusia– mengatakan dia memang tidak punya rencana untuk mengunjungi negara itu.
“Tidak apa-apa. Saya tidak pergi ke sana dan tidak akan pergi ke sana,” kata Gorbachev kepada kantor berita RIA Novosti.*