Hidayatullah.com—Kepala dinas intelijen Amerika Serikat CIA hari Rabu (13/7/2016) mengatakan bahwa meskipun ada perbedaan kebijakan terkait Suriah, tetapi hal itu tidak merusak kerja sama yang terjalin baik antara Amerika Serikat dan Turki.
“Apakah kami berada di posisi yang sama dengan Turki dalam apapun yang terjadi ini kawasan ini [Suriah]? Tidak. Ketika kami tidak sependapat dengan Turki kami menanganinya dengan biasa dan jujur. Menurut kami, mereka perlu bertindak lebih banyak. Mereka juga mengungkapkan perbedaan pendapatnya dengan kami dan keberatan atas sejumlah langkah yang diambil pemerintah AS. Namun, memang begitulah mitra dan sekutu dekat: Ada dialog terbuka di antara mereka,” kata Direktur CIA John Brennan dalam diskusi panel di Brookings Institution seperti dikutip Hurriyet.
“Kami rutin melakukan kontak dengan orang-orang Turki. Kami bekerja sama erat,” imbuh Brennan.
Turki dan Amerika Serikat berpeda pendapat terkait kelompok Kurdi yang terlibat perang di Suriah, PYD dan YPG. Menurut Ankara kedua kelompok itu adalah teroris, yang berkaitan erat dengan Partai Pekerja Kurdi (PKK) kelompok separatis di Turki. Namun, Amerika Serikat menganggap kedua kelompok Kurdi Suriah itu rekan dan bagian penting dalam keberhasilan pasukan koalisi pimpinan AS dalam memerangi ISIS.
Washington berpendapat YPG an PYD berbeda dengan PKK, yang juga distempel teroris oleh AS dan Uni Eropa.
Brennan mengatakan dia memiliki “hubungan yang sangat dekat” dengan sejawatnya di Turki, seraya menekankan bahwa Ankara adalah “mitra sangat karib” di banyak bidang.*