Hidayatullah.com—Sebuah truk menyeruduk kerumunan massa di kota Nice, Prancis bagian selatan, dalam perayaan Hari Bastille 14 Juli, sedikitnya 80 orang dilaporkan tewas.
Dilansir BBC dari AFP, Jaksa Jean-Michel Prete mengatakan lori itu menyeruduk kerumunan massa sepanjang 2km yang menyaksikan pesta kembang api hari Kamis (14/7/2016) malam di Promenade de Anglais.
Sekitar 50 orang lainnya dikabarkan terluka, 18 di antaranya dalam kondisi kritis.
Pengemudi truk tewas ditembak mati oleh aparat. Pihak berwenang menemukan sejumlah granat dan senjata api di dalam lori tersebut.
Dalam rekaman video yang beredar tampak sejumlah petugas berlari membuntuti sebuah truk boks putih yang kemudian menyeruduk kerumunan massa.
Pierre-Henry Brandet, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis, membantah laporan sebelumnya yang mengatakan ada situasi penyanderaan, dan menegaskan bahwa pengemudi truk sudah berhasil “dinetralisir”.
Dia menambahkan bahwa petugas sedang menyelidiki apakah pengemudi itu bertindak sendirian dalam melakukan aksinya.
Sejumlah laporan yang belum terkonfirmasi mengatakan terjadi baku-tembak antara polisi dengan orang-orang di dalam lori.
Video yang diunggah ke media sosial menampakkan orang-orang berlarian panik menyusul kejadian itu.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim sebagai pelakunya, tetapi pihak kejaksaan mengatakan penyelidikan diserahkan kepada tim investigasi anti terorisme.
Koran Nice Matin melaporkan bahwa sopir truk adalah pria berusia 31 tahun kelahiran Tunisia.
Kantor berita Reuters melaporkan para pendukung ISIS bersorak gembira di media sosial menyusul peristiwa itu.
Akibat serangan lori itu, pemerintah Prancis memperpanjang hingga 3 bulan ke depan status keadaan darurat yang seharusnya berakhir pada 26 Juli mendatang.*