Hidayatullah.com—Sejumlah aktivis melepaskan ribuan belalang, jangkrik dan kecoak di dua gerai restoran burger kelas elit milik Byron Hamburgers, setelah perusahaan itu membantu Kementerian Dalam Negeri Inggris mendeportasi pegawai migrannya bulan ini.
Byron akan bangkrut jika tidak meminta maaf, kata para demonstran seperti dilansir Russia Today.
Lewat aksinya Jumat malam itu (29/7/2016), kelompok London Black Revolutionaries dan Malcolm X Movement memaksa gerai Byron du St. Giles dan Holborn tutup. Kelompok itu mengatakan mereka melepaskan 8.000 jangkrik, 4.000 kecoak dan 1.000 belalang di depan para pengunjung yang tercengang melihat aksi tersebut.
Lewat laman Facebook, Malcolm X Movement menjelaskan alasan tindakannya tersebut, dan akan memastikan kedai burger kelas atas itu ditutup sampai bangkrut atau bersedia membayar kompensasi kepada pegawainya yang dideportasi dan meminta maaf kepada mereka.
Kelompok itu juga mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan peringatan bagi pengusaha lain, yang juga akan menjadi target.
Mereka yakin kedai Byron yang ditebari ribuan serangga itu akan ditutup selama beberapa hari untuk fumigasi.
Dalam sebuah operasi oleh aparat pada 4 Juli lalu, yang baru diungkap ke publik pekan ini, sekitar 35 pegawai Byron dipanggil untuk menghadiri rapat. Menurut pernyataan sejumlah saksi kepada media di Inggris, mereka mengira pertemuan itu untuk menjelaskan perihal metode baru cara memasak dan menyajikan makanan. Namun, ketika peserta rapat tiba, yang tidak sedikit di antaranya berasal dari Albania, Brazil, Nepal dan beberapa negara non-Uni Eropa, para migran itu justru ditangkapi. Sejak itu beberapa orang bahkan sudah dideportasi. Laporan media yang belum dikonfirmasi menyebutkan jumlah pegawai asing Byron yang bersembunyi ketakutan akitbat kejadian itu mencapai 150 orang.
Pihak berwenang Inggris mengatakan bahwa Byron bisa dikenai denda hingga 20.000 pound untuk setiap migran yang dipekerjakannya secara ilegal, tanpa dokumen atau menunjukkan dokumen palsu.
Byron mengaku akan bekerja sama penuh dengan aparat dalam penyelidikan kasus tersebut.
Sebelum aksi tebar serangga dilakukan, gerai-gerai Byron sudah merasakan keusilan sejumlah kelompok aktivis yang tidak setuju dengan eksploitasi terhadap migran yang dilakukan perusahaan itu.
Didirikan tahun 2007, penjual burger kelas elit Byron Hamburgers berhasil mengembangkan usahanya dengan cepat sehingga sekarang memiliki 56 cabang dengan pegawai lebih dari 1.300 orang. Namanya terangkat oleh media setelah George Osbourne, menteri keuangan Inggris kala itu, tertangkap kamera makan salah satu menu Byron di kantornya pada tahun 2013.*