Hidayatullah.com—Puluhan ribu orang hari Ahad (4/9/2016) menghadiri misa di Vatikan untuk menyaksikan Paus Fransiskus mengesahkan Bunda Teresa sebagai salah satu orang Kudus di kalangan umat Katolik Roma. Namun, tidak semua orang mengetahui mengapa Teresa layak dinyatakan sebagai orang suci bahkan di Jerman, sebuah negara yang memiliki ikatan kuat dengan Gereja Katolik.
Bagi orang Jerman yang berbicara kepada Deutsche Welle di depan Gereja Katolik Bonn Minster yang terkenal hari Ahad, kanonisasi Bunda Teresa dianggap patut dipuji. Meskipun demikian, banyak orang muda Jerman yang mengaku hanya tahu sedikit saja perihal apa yang telah dilakukan oleh Bunda Teresa dan tidak banyak mendengar namanya ketika mereka beranjak dewasa.
Kai Nothermann, 43, seorang insinyur dari Berlin, memuji kerja kemanusiaan Bunda Teresa di Kallkuta. “Dia banyak melakukan hal baik,” ujarnya, seraya menambahkan meskipun namanya sekarang tidak begitu populer seperti dulu, tetapi Teresa tetap menjadi contoh kehangatan dan kebaikan hati seseorang.
Jorg dan Gudrun Levermann, pasangan yang juga berasal dari Berlin, memiliki pendapat positif serupa tentang aktivitas Bunda Teresa.
Namun, Yara, putri pasangan Levermann yang juga antusias akan kanonisasi Bunda Teresa seperti kedua orangtuanya terutama dari perspektif feminis, mengaku tidak familiar dengan nama Bunda Teresa.
“Sekarang dia tidak terlalu banyak dibicarakan,” kata Yara. “Sayang sekali.”
Bagi wanita berusia 71 tahun Walburga Schlarmann, Bunda Teresa adalah “sebuah contoh” kemanusiaan yang meraih gelar kudus melalui kerja keras dan dedikasi selama bertahun-tahun. Schlarmann mengatakan para pemuda di Jerman mungkin berpikir Teresa adalah figur sejarah yang tidak jelas. “Mungkin mereka tahu hanya sedikit tentangnya.”
Ketika ditanya apa pendapatnya tentang Bunda Teresa, Amelie Brubach dan Verena Holfert yang sama-sama berusia 24 tahun mengaku kesulitan disebabkan perbedaan masa. “Kami pernah mendengar tentangnya, tetapi kami tidak bernar-benar tahu latar belakangnya atau apa yang sebenarnya telah dia lakukan atau mengapa dia dianggap kudus,” kata Brubach, yang sedang magang sebagai humas yang tinggal di kota Bonn. Baik dia maupun Holfert, seorang mahasiswa tamu, tidak tahu sama sekali mengapa Bunda Teresa dianggap kudus.
“Ada perbedaan generasi,” kata Holfert singkat.
Seperti halnya negara-negara Eropa lain, di Jerman sekarang banyak orang yang mengaku sebagai pengikut Yesus tetapi sama sekali tidak pernah beribadat ke gereja. Agama (Kristen) di Jerman tahun-tahun belakangan relatif menurun.*