Hidayatullah.com—Prajurit Amerika Serikat Bradley Manning telah dibebaskan dari penjara setelah menjalani masa hukuman tujuh tahun karena membocorkan ratusan ribu kabel diplomatik dan file militer ke WikiLeaks.
Seorang jubir US Army mengkonfirmasi kepada BBC bahwa Manning, yang telah mengubah identitasnya menjadi wanita dan mengubah namanya menjadi Chelsea, sudah meninggalkan penjara militer Fort Leavenworth di Kansas.
Sebagian besar dari vonis penjara yang diterimanya telah dihapuskan bulan Januari lalu oleh presiden AS kala itu, Barack Obama.
Manning masih berstatus sebagai anggota militer aktif selama perkaranya di pengadilan militer masih belum final. Dia tetap akan mendapatkan tunjangan atau perawatan kesehatan gratis, tetapi tidak mendapatkan gaji, kata pihak militer AS.
Jika bandingnya ditolak, dia terancam diberhentikan secara tidak terhormat, lapor media di Amerika.
Manning sedang ditugaskan di Iraq sebagai analis intelijen ketika membocorkan dokumen-dokumen rahasia milik pemerintah AS ke WikiLeaks.
Termasuk yang dibocorkannya adalah rekaman video dari sebuah helikopter Apache milik AS yang sedang menembaki sekelompok warga sipil di sebuah pemukiman di Baghdad, Iraq, pada 2007 sehingga 12 orang tewas, termasuk 2 orang yang dipekerjakan kantor berita Reuters.
Sebelum hari pembebasan, pengacara Manning mengatakan bahwa kliennya gembira tetapi juga “risau.”
“Dia siap akhirnya bisa hidup sebagai perempuan seperti saat ini,” kata Nancy Hollander seperti dikutip BBC Rabu (17/5/2017).
Sehari setelah dia divonis 35 tahun penjara pada 2013, Manning mengatakan dirinya merasa sebagai perempuan sejak kanak-kanak dan ingin hidup sebagai wanita bernama Chelsea.
Tahun lalu, dia berusaha bunuh diri dua kali di Fort Leavenworth, penjara militer untuk kaum Adam.
Tahun 2016 dia juga melakukan mogok makan, yang diakhirinya setelah pihak militer setuju untuk memberikan perawatan medis perubahan gender kepadanya.*