Hidayatullah.com—Pemerintah Zionis mengatakan “tidak berniat” untuk memberikan Vatikan kedaulatan atas sebuah tempat suci di Al-Quds (Yerusalem), menyusul unjuk rasa oleh warga Yahudi ultra-Orthodoks menjelang kunjungan Paus Fransiskus bulan ini.
“Berbeda dengan rumor yang beredar di Israel, tidak ada niat untuk mengalihkan ke Vatikan kedaulatan atau kepemilikan atas Makam Daud atau Cenacle,” kata Duta Besar Israel untuk Vatikan Zion Evrony dalam pidatonya yang diterima AFP Rabu (14/5/204).
Cenacle atau dikenal juga dengan Upper Room (Ruang Atas) merupakan sebuah ruangan di Al-Quds yang dipercaya sebagai tempat berlangsungnya jamuan makan malam terakhir Yesus, yang dalam ensiklopedia Katolik disebut sebagai gereja Kristen pertama.
Orang-orang Yahudi menganggap tempat itu sebagai Makam Nabi Daud, yang berada di ruang bawah bangunan yang sama dengan Cenacle.
Tempat itu sejak lama diperebutkan hak penggunaan dan kepemilikannya oleh Israel dan Vatikan.
Ratusan orang Yahudi ultra-Orthodoks hari Senin kemarin menggelar demonstrasi tak jauh dari tempat itu guna menuntut agar pemerintah Zionis mempertahankan kedaulatannya atas tempat yang dianggap suci tersebut. Mereka juga akan menggelar demonstrasi serupa pada 22 Mei atau tiga hari menjelang kedatangan Paus Fransiskus.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dalam kunjungannya ke Al-Quds pada 24-26 Mei Paus Fransiskus direncanakan menggelar misa dekat Cenacle di Gunung Zion dekat tembok-tembok Kota Tua Al-Quds.
Saat berkunjung ke Vatikan tahun lalu, Presiden Shimon Peres mengatakan kepada para wartawan bahwa sebuah kompromi sudah tercapai dalam masalah Cenacle dan 99% masalah terkait tempat itu sudah diselesaikan.*