Hidayatullah.com–Raja Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al-Saud hari ini mengumumkan pengangkatan anaknya, Mohammad bin Salman (31) sebagai putra mahkota yang diumumkan hari Rabu (21/06/2017).
Pelantikan diumumkan lewat dekrit raya sekaligus mencopot keponakannya Mohammad bin Nayef (57) dari posisi putra mahkota. Selain itu, keputusan kerajaan terbaru ini juga membuat Mohammad bin Nayef meninggalkan jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri.
Setelah resmi menjadi putra mahkota, Mohammad bin Salman, juga menduduki jabatan wakil perdana menteri dan tetap menempati posnya sebagai menteri pertahanan.
Sebelum dekrit diumumkan dewan suksesi kerajaan Arab Saudi yang beranggotakan 34 orang melakukan pemungutan suara. Hasilnya, 31 anggota dewan suksesi memberikan suaranya untuk Mohammad bin Salman untuk meneruskan tahta kerajaan, tulis Kantor Berita Saudi, SPA.
Dengan keputusan ini, Raja Salman meminta semua pihak dan rakyat Arab Saudi untuk setia kepada putra mahkota yang baru.
Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud lahir 31 Agustus 1985 di Jeddah, Arab Saudi dari istri ketiga Raja Salman bin Abdulaziz al Saud, Fahda binti Falah bin Sultan Al Hithalayn.
Sebagaimana diketahui, dengan istri ketiganya Raja Salman memiliki enam anak yang semuanya laki-laki. Keenam anaknya itu antara lain Pangeran Mohammad, Pangeran Turki, Pangeran Khalid, Pangeran Nayif, Pangeran Bandar, dan Pangeran Rakan.
Baca: Mengenal Raja Saudi Yang Baru Salman Abdulaziz Al Saud
Pangeran Mohammad bin Salman adalah lulusan Universitas King Saud bidang hukum dan dikenal memiliki latar belakang keuangan.
Diusia 26 ia telah ditunjuk sebagai penasihat pribadi untuk Raja Salman yang saat itu masih menjabat gubernur Riyadh.
Diusia 28 tahun ia ditunjuk sebagai Menteri Negara. Dan diusia 29 tahun, tepat Januari 2015 ia ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi oleh Raja Salman dan disebut-sebut sebagai menteri pertahanan termuda di dunia. Sebagai menteri pertahanan, Mohammad bin Salman juga menjadi komandan terkemuka dalam Operasi Badai Yang Menentukan, operasi militer besar pertama Arab Saudi melawan milisi Syiah al Houthi di Yaman.
Pangeran Mohammad juga dikenal sebagai sosok yang mencetuskan rencana reformasi ekonomi Saudi.*