Hidayatullah.com–Hari Sabtu (20/11) besok lima kelompok terbang (kloter) jamaah haji Indonesia akan meninggalkan Jeddah. “Mereka akan meninggalkan Mekkah mulai pagi hari usai Subuh, langsung ke bandara Jeddah,” ujar Kepala Daker Makkah, Cepi Supriyatna, di Mekkah, hari ini. Jamaah kloter awal harus bersegera meninggalkan Tanah Suci, karena karena tak kebagian “slot time” pada Ahad (21/11). Jadwal semula penerbangan kepulangan Garuda adalah Senin (22/11). “Adanya penambahan kuota jamaah reguler sebanyak 3.500 orang, membuat jdwal penerbangan menjadi bertambah,” ujar Cepi. Dua belas kloter yang akan pulang Senin (22/11) juga meninggalkan Makkah Sabtu ini. “Mereka akan transit dulu di Jedah, baru Seninnya ke bandara,” ujar Cepi. Hari ini, jamaah yang mengikuti ketentuan nafar tsani, masih harus melontar jumrah. Ada sekitar 30 persen jamaah Indonesia yang memilih nafar tsani.Berakhirnya jadwal melontar jumrah, berakhir sudah prosesi ibadah haji di Tanah Suci. Amirul Haj Suryadharma Ali menilai penyelenggaran ibadah haji secara keseluruhan berjalan secara baik. Editorial arabnews juga menilai penyelenggaran ibdah haji berjalan lancar. “Menggunakan berbagai standar, pelaksanaan haji sangat sukses. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada tragedi –tidak stampedes, tidak ada api, tidak ada kecelakaan, tidak ada luka-dan tak ada hal-hal yang tidak menguntungkan lainnya, kecuali kasus kelelahan jamaah. Ini luar biasa. Logistik untuk menjaga pergerakan hampir tiga juta jamaah di ruang terbatas akan mengecilkan hati organizer kegiatan apa pun, di mana pun di dunia ini,” tulis arabnews. Faktor kelelahan juga dialami banyak jamaah Indonesia. Kekelahan itu kemudian memicu turunkan kondisi kesehatan jamaah. Hingga Kamis malam, ada 147 jamaah yang meninggal. Menurut Arabnews, mengoordinasikan haji tidak akan mudah. “Dengan begitu banyak jamaah, kemungkinan kecelakaan akan selalu hadir. Perbaikan yang telah dilakukan telah berubah secara radikal begitu banyak hal, sehingga tahun ini hanya masalah lalu lintas yang muncul.” Di puncak haji, kemacetan terjadi di mana-mana. Tarif taksi naik seenaknya. Sembilan wartawan Indonesia dan satu jamaah Sudan, pulang dari Masjidil Haram ke Syissah (sekitar 4 km dari masjidil Haram) harus membayar 150 riyal menggunakan mobil bak terbuka ke Syissah, sekitar satu kilometer dari jamarat. Itu pun diturunkan di tengah jalan, sekitr satu kilometer lagi dari pondokan. Hari-hari biasa, taksi dari Syissah ke Masjidil Haram hanya dua riyal per penumpang. Banyak juga yang pulang sendiri dari Masjidil Haram dimintai ongkos taksi yang sangat mahal. “Saya harus membayar taksi 100 riyal dari Masjidil Haram ke Syissah,” ujar Saptono, wartawan Antara, Selasa (16/11). Sampah juga menjadi permasalahan. Sampah berserakan di berbagai tempat, sehingga ketika turun hujan, bau tak sedap menjalar ke mana-mana. Soal sampah juga mengemuka dalam diskusi yang melibatkan berbagai kantor misi haji dari berbagai negara, di Mina Rabu (17/11) malam. Sambut Jamaah Sementara itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di 11 debarkasi haji di Indonesia bersiap-siap menyambut kedatangan jamaah haji yang baru saja selesai melaksanakan ibadah haji di tanah suci. Menurut jadwal pemulangan, jamaah haji baru akan diberangkatkan dari Saudi Arabia, hari Sabtu (20/11) dan baru tiba di debarkasi di Indonesia hari Ahad (21/11) atau sekitar 10 jam perjalanan. PPIH mulai disibukkan lagi dengan tugas pelayanan jamaah haji di 11 debarkasi adalah debarkasi Aceh, debarkasi Medan, debarkasi Makassar, debarkasi Surabaya, debarkasi Solo, debarkasi Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi), debarkasi Balikpapan, debarkasi Padang, debarkasi Palembang, debarkasi Banjarmasin, debarkasi Batam dan debarkasi antara Lampung. [mch/cha/hidayatullah.com]