Hidayatullah.com–Layanan Counter Terorisme (CTS), sebuah unit khusus hasil didikan AS, mengalami kerugian besar ketika mereka menjadi ujung tombak pertempuran dalam mengusir militan keluar dari kota kedua Iraq dan benteng terakhir ISIS di Iraq itu.
Sementara itu pemerintah Baghdad tidak mengungkapkan jumlah kerugian mereka, tetapi hal tersebut terungkap dalam sebuah dokumen anggaran Departemen Pertahanan AS, yang meminta dana sebesar 1,268 miliar dollar AS untuk membangun ulang, mempersenjatai dan melatih 20.000 tentara dari unit tersebut selama tiga tahun kedepan.
“Dana yang diajukan akan penting dalam membangun kembali kekuatan temput CTS yang kehilangan 40 persen kekuatan tempurnya di Mosul,” dokumen tersebut mengatakan.
Dokumen itu tertulis, “Dana ini akan digunakan untuk mengganti kerugian kendaraan dan peralatan tempur, serta melatih dan mempersenjatai personel untuk membangun kembali kekuatan di tengah-tengah korban yang terus terjadi.”
Sejak Oktober, CTS, milisi Syiah dukungan Iran, Peshmerga Kurdi, pasukan keamanan Iraq dan koalisi internasional pimpinan AS, telah bertempur untuk mengusir ISIS dari Mosul dalam pertempuran yang disebut-sebut sebagai pertempuran dalam kota terbesar sejak PD II.
Hampir satu juta penduduk terusir selama delapan bulan pertempuran, yang memakan banyak korban sipil.
Baca: Jenderal Garda Revolusi Iran Tewas dalam Pertempuran Mosul
Pemerintah Iraq telah terus menutupi jumlah kerugian yang diderita oleh tentara pemerintah dan pasukan paramiliter tetapi korban tewas diperkirakan sangat besar.
Pada Desember 2015, PBB menerima kritik dari militer Iraq setelah badan internasional itu melaporkan bahwa hampir 2.000 anggota pasukan Iraq terbunuh hanya dalam bulan November saja.
Baghdad membantah laporan itu, mengatakan bahwa jumlah tersebut “tidak akurat dan terlalu dibesar-besarkan”.
Baca: Jenderal Garda Revolusi Iran Tewas dalam Pertempuran Mosul
Sementara itu, serangan-serangan udara dan baku tembak masih terdengar di jalan-jalan kecil di Kota Tua Mosul pada Senin, di mana ISIS masih bertahan.
Namun perayaan patriotik terjadi di belahan lain kota itu, juru bicara Perdana Menteri Haider al-Abadi, Saad al-Hadithi, mengatakan kemenangan tidak akan secara resmi dinyatakan hingga beberapa militan yang masih ada dibersihkan dari Mosul.*/Nashirul Haq AR