Hidayatullah.com—Seorang wanita asli suku pedalaman di hutan hujan Amazon telah terpapar coronavirus penyebab Covid-19, kasus pertama di kalangan penduduk asli Brazil yang terdiri dari lebih 300 suku, menurut departemen kesehatan orang asli di Kementerian Kesehatan Brazil, Sesai.
Wanita berusia 20-an tahun dari suku Kokama itu dites positif di distrik San Antonio do la, dekat perbatasan dengan Kolombia, sekitar 880 kilometer ke arah hulu Sungai Amazon dari ibukota negara bagian Manaus, kata Sesai dalam sebuah pernyataan hari Rabu (1/4/2020) seperti dilansir Reuters.
Empat kasus sudah dikonfirmasi di distrik itu, termasuk seorang dokter yang dites positif pekan lalu.
Sesai mengatakan wanita asli Amazon itu bekerja sebagai tenaga medis yang kontak dengan dokter tersebut. Dia satu-satunya di antara 15 tenaga kesehatan dan 12 pasien yang dites setelah dokter itu dinyatakan positif Covid-19, kata Sesai. Nama-nama mereka sengaja tidak dipublikasikan.
Dokter tersebut baru kembali dari liburan di bagian selatan Brazil untuk bekerja di kalangan Tikunas, salah satu suku terbesar di Amazon dengan 30.000 orang tinggal di bagian atas Amazon dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru.
Wanita tersebut tidak menunjukkan gejala-gejala Covid-19 dan telah diisolasi dari keluarganya, kata Sesai.
Pakar-pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa penyebaran coronavirus bisa berakibat mematikan bagi 850.000 orang asli Amazon yang selama berabad-abad terus berkurang jumlahnya akibat penyakit yang dibawa oleh orang-orang Eropa, mulai dari cacar, malaria sampai flu.
Mereka khawatir cara hidup orang asli Amazon, yang tinggal berkelompok dalam pondok besar beratap jerami meningkatkan risiko penularan jika satu saja dari mereka terpapar virus.*