Hidayatullah.com—Ribuan orang Catalonia tumpah ruah ke jalan-jalan di kota Barcelona untuk merayakan hari nasional mereka, Diada, dan menunjukkan dukungan kepada referendum kemerdekaan dari Spanyol.
Pemerintah pro-kemerdekaan Catalonia berencana menggelar referendum pada 1 Oktober, tak peduli meskipun Spanyol menyatakannya ilegal. Catalonia sudah meloloskan undang-undang untuk melepaskan diri dari Kerajaan Spanyol, jika nanti hasil referendum memenangkan kelompok pro-kemerdekaan.
Catalonia saat ini menyandang status daerah otonomi. Penduduknya memiliki bahasa daerah, budaya dan adat-istiadatnya sendiri.
Jajak pendapat menunjukkan hasil referendum kemungkinan berbeda tipis antara pendukung kemerdekaan dan yang menolak berpisah dari Spanyol.
Akan tetapi, di Catalonia sudah merebak perasaan umum di kalangan masyarakat bahwa daerah mereka, salah satu yang terkaya di Spanyol, terlalu banyak menyerahkan pajak ke pemerintah pusat di Madrid.
Kondisi ekonomi Spanyol yang terpuruk sejak krisis keuangan tahun 2008, termasuk merebaknya pengangguran, semakin memperkuat keinginan orang-orang Catalonia untuk lepas dari Spanyol.
Belum lama ini, polisi sipil Spanyol Guardia, menggerebek sejumlah percetakan yang diduga menyiapkan material referendum kemerdekaan Catalonia.
Sebanyak 500.000 orang diperkirakan memadati jalan-jalan di pusat kota Barcelona, dan hampir 2.000 bus disewa untuk mengangkut orang menuju pawai Diada hari Senin (11/9/2017).
Keramaian massa itu, kebanyakan mengenakan kaos berwarna bendera nasional Catalonia, akan membentuk sebuah salib raksasa, lapor koran regional La Vanguardia seperti dilansir BBC.
Perayaan Diada setiap tanggal 11 September mengenang jatuhnya Barcelona dalam perang Suksesi Spanyol tahun 1714, sebuah kekalahan bagi pasukan Catalonia.
Pekan lalu, Mahkamah Konstitusi Spanyol kembali menjegal upaya referendum kemerdekaan Catalonia. Padahal, menurut jajak pendapat, sebagian besar rakyat di daerah itu menginginkan referendum segera dilaksanakan guna mengakhiri ketidakpastian isu kemerdekaan Catalonia yang selama ini dianggap menjadi duri dalam daging.
November 2014, Catalonia menggelar “konsultasi” tidak resmi perihal kemerdekaan. Hasilnya, sekitar 80% rakyat yang memberikan suaranya menyatakan mendukung kemerdekaan. Namun, tingkat partisipasi aktif pemilik suara rendah dan pemungutan suara itu bersifat tidak mengikat, dan Mahkamah Konstitusi pun menyatakannya ilegal.*