Hidayatullah.com–Ilmuwan dan pengajar di Universitas Oxford, Prof Tariq Ramadan mengatakan dirinya menerima keputusan pihak universitas untuk cuti mengajar, pasca tuduhan pemerkosaan.
“Setelah adanya kesepakatan bersama, dengan segera, Tariq Ramadan, profesor studi Islam kontemporer, telah diberikan cuti dari Universitas Oxford,” kata Universitas Oxford dalam sebuah pernyataan, dikutip The Guardian.
Menulis di halaman Facebook-nya, Prof Ramadan mengatakan bahwa dia akan memusatkan semua energinya untuk membela dirinya sendiri dalam menghadapi tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seks.
Ramadan sebelumnya membantah tuduhan terhadapnya. Dia juga memuji Universitas Oxford atas pendekatannya terhadap kasus ini.
Profesor berusia 55 tahun itu diminta untuk mengambil cuti mengajar saat dia menangani tuduhan yang dikenakan padanya.
“Universitas secara konsisten telah mengakui beratnya tuduhan terhadap Profesor Ramadan. Kami menekankan pentingnya prinsip keadilan dan proses hukum,” kata pernyataan tersebut.
“Selama cuti Prof Ramadan akan menanggapi tuduhan yang sangat serius terhadapnya, yang semuanya dia tolak secara kategoris. Yang menjadi perhatian utama kami adalah mengatasi tekanan yang meningkat dan memprioritaskan kesejahteraan siswa dan staf kami,” ujar Oxford.
Oxford juga mengabarkan semua tugasnya sebagai pengajar akan diserahkan ke staf lain dan dia tidak akan berada di area universitas. Oxford juga mengatakan hari Selasa (07/11/2017) tuduhan yang sedang dialami Ramadan saat ini cukup berat.
“Cuti mengajar yang disepakati tidak berarti bahwa Prof Ramadan mengaku bersalah”. Di sisi lain, hal itu bertujuan untuk memungkinkan tuan menangani kasusnya, yang semuanya telah ditolaknya sendiri, demikian pernyataan pihak Oxford.
Di halaman Facebook-nya Tariq Ramadan dia memuji pendirian Oxford.
Dia mengatakan bahwa Oxford membela prinsip polosnya sebelum dibicarakan, tanpa mengurangi bobot tuduhan yang dihadapinya.*