Hidayatullah.com–Raja Salman pada hari Selasa menerima Patriark Maronit Katolik Libanon, Bechara Boutros Al-Rahi, di Istana Al-Yamamah di Riyadh. Demikian laporan Arab News, Rabu (15/11/2017).
Mereka “mengulas hubungan persaudaraan antara Arab Saudi dan Libanon dan menegaskan pentingnya peran agama dan budaya yang berbeda dalam mempromosikan toleransi, dan menolak kekerasan dan terorisme,” rilis Saudi Press Agency.
Al-Rahi juga bertemu dengan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.
“Patriark membahas masalah agama dan budaya dengan raja dan putra mahkota, dan mempertimbangkan cara untuk memperkuat kerjasama antara lembaga-lembaha keagamaan dari kedua negara,” jelas duta besar Libanon untuk Saudi, Abdul Sattar Issa kepada Arab News.
“Ini adalah awal pertukaran kunjungan di masa depan,” tambahnya.
Mantan Perdana Menteri Libanon Saad Hariri, yang mengundurkan diri pekan lalu, juga bertemu dengan Al-Rahi, tapi pertemuan itu diadakan jauh dari media, kantor berita Libanon National News Agency (NNA) melaporkan. Al-Rahi menggambarkan pertemuan itu sebagai “sangat bagus.”
Al-Rahi mengatakan Hariri menyampaikan bahwa “dia siap untuk melanjutkan tugasnya, tapi perlu ada diskusi dengan… para pemimpin Libanon tentang masalah yang membuat dia mengundurkan diri.”
Al-Rahi menyatakan dukungannya terhadap Hariri dan mengatakan ia mendukung alasan pengunduran diri Hariri.
“Saya yakin sepenuhnya akan alasan pengunduran dirinya,” kata Al-Rahi.
“Dia akan kembali ke Libanon sesegera mungkin,” tambahnya.
Hariri mengkonfirmasi hal ini melalui akun media sosialnya bahwa dia akan kembali ke Libanon dalam dua hari yang akan datang.
Al-Rahi mengunjungi Saudi dalam rangka memenuhi undangan pemerintah Saudi. Undangan untuk mengunjungi Saudi serta bertemu dengan raja dan putra mahkota Saudi itu disampaikan kepadanya pada awal bulan ini, Rabu (01/11/2017) oleh Walid Bukhari, kuasa usaha Saudi di Libanon.
“Ini akan menjadi salah satu kunjungan resmi terpenting ke Kerajaan Arab Saudi. Ini akan menjadi sejarah,” kata Bukhari.
Mengomentari undangan itu Harian Libanon An-Nahar menulis: “Pemilihan waktu dan substansi undangan tersebut mengejutkan, karena ini akan menjadi kunjungan pertama oleh seorang patriark Maronit ke Arab Saudi, sebuah negara yang tidak memiliki gereja dan paroki Kristen.”*/Abd Mustofa