Hidayatullah.com–Thailand adalah salah satu tujuan wisata paling populer di dunia. Meskipun mayoritas penduduknya adalah penganut Budha, banyak wisatawan dari negara-negara Islam mengunjungi negeri itu.
Tahun lalu, lima juta turis dari Indonesia, Malaysia dan Uni Emirat Arab (UEA) terdiri dari 32 juta wisatawan di Thailand.
Menurut agen riset pasar untuk tujuan wisata halal, Crescent Rating, pasar wisata halal merupakan salah satu yang paling cepat berkembang di dunia.
Hal ini didorong oleh pertumbuhan maskapai bertarif rendah dan kelas menengah Muslim yang sedang berkembang.
Menyadari tren ini, industri pariwisata Thailand memperluas usaha untuk menarik wisatawan mancanegara.
Baca: Hotel Halal Pertama Thailand Dapat Sambutan Luar Biasa
Ini termasuk menyediakan makanan halal dan ruang shalat di pusat perbelanjaan. Bahkan ada hotel ramah Muslim pertama di Bangkok.
Salah satu yang menjadi tujuan populer ialah Hotel Al Meroz, yang berada di kawasan Ramkhamhaeng Road. Hotel Al Meroz menyediakan layanan dan fasilitas halal – mulai dari peralatan makanan hingga tempat dan peralatan shalat seperti sejadah dan al-Quran.
Peningkatan jumlah wisatawan Muslim di dunia membuat Thailand tergiur untuk mengembangkan lebih banyak lagi pusat wisata halal, seperti yang dikatakan oleh Manajer Hotel Al Meroz, Sanya Saenboon.
“Saat ini ada 1,5 miliar wisatawan Muslim di dunia. Menurut kami ini adalah pasar yang potensial,” kata Saenboon, seperti yang dikutip dari AFP pada Senin (20/3/2017).
Hotel Al Meroz mulai membuka layanannya pada tahun lalu, dan dengan percaya diri menawarkan nuansa Islami dalam setiap fasilitas dan layanannya.
Tak hanya pelaku usaha perhotelan yang menyiapkan diri menyambut wisatawan Muslim. Para produsen makanan pun demikian.
Baca: Genjot Perdagangan dan Pariwisata, Thailand Adakan Konferensi Halal
Salah satunya ialah Lalana Thiranusornkij, pemilik tiga pabrik makanan olahan. Ia merupakan pemeluk Budhha, namun ia memahami kalau kini pabriknya juga harus mengolah makanan dengan bahan yang halal.
Salah satu langkahnya kini ialah mengekspor banyak bahan dari Indonesia, Malaysia dan negara Arab.
“Dulu kami membuat gelatin dari minyak babi, tapi kami kini menggantinya dengan rumput laut,” kata Thiranusornkij.
Thailand terus gencar memperkenalkan layanan wisata halal untuk menyambut lebih banyak wisatawan Muslim dan menjual produknya kepada dunia Islam.
Meski negara ini sudah lama dikenal sebagai tempat wisata dengan pesta, daerah pelacuran, alkohol murah dan pantai tropis indah. Namun, belakangan ini, semakin banyak wisatawan dari negara Islam yang mengunjungi.
Thailand sudah menyaksikan lonjakan wisatawan dan pengunjung Islam sejak beberapa tahun terakhir.
Rencana Thailand untuk menjadi tujuan utama wisatawan Muslim pada 2020 membuat banyak orang merasa heran.*