Hidayatullah.com—Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan pemerintah Inggris harus meminta maaf atas pembantaian tahun 1919 yang menewaskan ratusan orang pengunjuk rasa tak bersenjata di India.
Khan membuat pernyataan itu hari Selasa (5/12/2017) saat mengunjungi Jallianwala Bagh, lokasi pembantaian dimaksud, di negara bagian Punjab di utara India. Pernyataan serupa diulanginya di Tweeter pada hari Rabu. Khan, keturunan migran asal Pakistan dengan nenek moyang asal India, merupakan pejabat tinggi Inggris pertama yang menyerukan permintaan maaf itu, lapor BBC Kamis (7/12/2017).
Pembantaian itu salah satu yang paling berdarah dalam sejarah Inggris. Selama puluhan tahun India menuntut permintaan maaf dari Inggris.
Pembantaian terjadi pada 3 April 1919 di kota Amritsar. Ratusan orang India, termasuk wanita dan anak-anak, menghadiri pertemuan publik di sebuah taman berdinding, yang dikenal sebagai Jallianwala Bagh, guna memprotes undang-undang kolonial. Saat pertemuan itu berlangsung, Kolonel Reginald Dyer bersama serdadu-serdadu Inggris memasuki tempat itu, dan dia memerintahkan anak buahnya untuk melepaskan tembakan ke arah kerumunan massa tersebut. Semua jalan keluar diblokir oleh pasukan Inggris, sehingga tidak ada yang dapat meloloskan diri.
Hampir seratus tahun kemudian, kasus ini masih menjadi subyek kontroversial bagi petinggi-petinggi Kerajaan Inggris, termasuk Ratu Elizabeth II dan suaminya Pangeran Phillip, serta mantan PM David Cameron, yang mengunjungi Jallianwala Bagh guna menunjukkan penghormatan mereka.
Meskipun tidak mengutarakan permintaan maaf secara formal, Cameron meyebut peristiwa tersebut sebagai “kejadian sangat memalukan dalam sejarah Inggris.”*