Hidayatullah.com—Petugas dari dinas intelijen dalam negeri Amerika Serikat, FBI, menangkap seorang eks marinir dan menudingnya merencanakan serangan pada Hari Natal di Pier 39, San Fransisko, atas nama ISIS/ISIL alias Daesh.
Everitt Aaron Jameson, 26, dikenal pula sebagai Abdallah Al-Amriki, dituduh “memberikan dukungan meterial atau sumber daya kepada organisasi teroris asing” dan “bersedia” melakukan “apa saja untuk kepentingan tersebut,” menurut afidavit yang dibuat agen khusus FBI Christophe McKinney yang diajukan ke magistrat federal di Fresno, California.
Jameson, warga Modesto, California, memiliki kontak dengan dua informan FBI, yang salah satunya diyakininya memiliki kaitan dengan Abu Bakr Al-Baghdadi, pemimpin Daesh.
Eks marinir yang sekarang tercatat sebagai karyawan dua perusahaan truk lokal itu mengatakan bahwa dirinya akan melakukan serangan dengan menggunakan sebuah kendaraan atas Pier 39, karena dia sudah pernah pergi ke sana dan kawasan itu dipadati banyak orang.
Namun, dokumen pengadilan mengungkap bahwa Jameson membatalkan rencana serangan tersebut pada 18 Desember, saat masih dalam tahap rencana, ketika salah satu agen penyamaran FBI berusaha bertemu dengannya. Jameson mengatakan kepada agen yang menyamar itu bahwa “dia sangat sibuk malam ini.”
“Lagi pula saya pikir saya tidak akan bisa melakukan [rencana] ini,” tulis Jameson. “Saya mempertimbangkannya kembali.”
“Kita hanya bisa melakukan apa yang Allah inginkan,” kata agen FBI yang menyamar itu menanggapi.
“InsyaAllah suatu hari saya bisa. Namun saya [sekarang] tidak bisa,” jawab Jameson.
Dilansir RT Jumat (22/12/2017), dalam afidavit Jameson digambarkan sebagai seorang mantan anggota marinir AS yang mengikuti pelatihan tahun 2009 dan mendapatkan kualifikasi dalam menembak jitu dengan menggunakan senjata serbu. Dia dikeluarkan dari kesatuan karena tidak memberitahukan soal penyakit asma yang dideritanya. Jameson masuk Islam dua tahun silam, menyebut dirinya sebagai “Abdallah adu Everitt ibn Gordon Al-Amrik”.
Menurut laporan KNSD-TV, dia mengunjungi Merced Islamic Center dua atau tiga kali untuk shalat sendiri, tetapi tidak ada orang di sana yang benar-benar mengenal pribadinya.
Petugas FBI menggeledah kediaman Jameson pada 20 Desember, menemukan dua magasin peluru kaliber 0.45 (salah satunya kosong), empat silinder petasan, satu senpi Winchester kaliber 0,22 dan satu Rugers model M77, sebuah tempat amunisi yang memuat enam sesi tembak, satu Sturm Ruger model pistol, serta satu magasin kosong untuk peluru senpi jenis pistol.
Seorang informan FBI mengatakan kepada aparat intelijen domestik AS itu bahwa Jameson “menyukai” dan “mencintai” materi-materi pro-ISIS dan pro-terorisme di Facebook, termasuk satu gambar yang menampilkan Sinterklas di New York City membawa dinamit.*