Hidayatullah.com—Damien Green, salah satu sekutu politik paling dekat Perdana Menteri Inggris Theresa May, telah dipecat dari jabatannya menyusul penyelidikan yang menunjukkan dia telah melanggar aturan yang berlaku untuk para menteri.
Green “diminta untuk berhenti” setelah didapati bahwa dirinya membuat pernyataan “tidak akurat dan menyesatkan” soal materi-materi pornografi yang ditemukan di dalam komputer kerjanya pada tahun 2008.
Kasus pornografi ini, beriringan dengan tuduhan perbuatan tidak senonoh Green terhadap jurnalis dan aktivis partai konservatif Kate Maltby. Wanita itu mengatakan dalam tulisannya di Times bahwa Green pernah melakukan pendekatan fisik tidak menyenangkan terhadap dirinya pada tahun 2015, dan di tahun 2016 politisi gaek itu mengirimkan sejumlah pesan SMS bernada sensual kepadanya.
Ketika keberadaan materi pornografi itu diungkap oleh salah satu perwira polisi yan menggeledah kantor Green pada tahun 2008, politisi senior partai konservatif itu membantah pernah mengunduh atau melihat materi-materi itu. Dia mengatakan bahwa polisi “tidak pernah memberitahukan saya bahwa materi-materi tidak patut” ditemukan di komputer kerjanya. Padahal, pihak kepolisian sudah memberikan informasi perihal itu kepada para pengacara Green ketika pertama kali ditemukan pada tahun 2008. Tidak hanya itu, tahun 2013 polisi juga mengingatkan kembali masalah tersebut lewat telepon. Soal kasusnya dengan Maltby, Damien Green yang juga berteman dengan orangtua jurnalis tersebut menyebutnya sebagai tuduhan palsu.
Menteri Kesehatan Keremy Hunt kepada BBC Radio 4 mengatakan bahwa Green sudah “berbohong” perihal masalah yang satu itu (pornografi), dan itu mengapa dia harus mengundurkan diri.
♣Menteri paling senior Inggris bantah ada pornografi di komputernya
Menanggapi hasil laporan pelanggaran pedoman perilaku para menteri atas nama Damien Green, PM May mennyatakan bahwa secara umum kinerja rekannya itu “profesional dan layak”, dan dia telah melakukan hal yang benar dengan meminta maaf kepada Kate Maltby atas perilaku tidak senonoh yang dilakukannya di masa lalu.
“…Saya tahu Anda memiliki komitmen yang sama dengan saya untuk mempertahankan standar tinggi yang dituntut oleh publik atas para menteri negara ini,” kata May menanggapi surat permohonan pengunduran diri Green bertanggal 20 Desember 2017, seperti dilansir BBC Kamis (21/12/2017). “Oleh karena itu dengan sangat menyesal saya telah meminta Anda untuk mengundurkan diri dari pemerintahan dan telah menerima pengunduran diri Anda.”
Damien Green, politisi senior Inggris yang tidak terlalu dikenal namanya sebelum kasus-kasus ini, merupakan teman kuliah Theresa May di Universitas Oxford. Bukan sekedar sekutu politik, pertemanan Green dan May sudah terjalin puluhan tahun. May membawa Green masuk dalam jajaran kabinet setelah dia dipilih menjadi perdana menteri tahun 2016, lalu mempromosikan temannya itu sebagai menteri pertama –dan dengan demikian menjabat wakil perdana menteri Inggris– pada bulan Juli 2017.
Green, 61, merupakan anggota kabinet ketiga yang meletakkan jabatan dalam kurun dua bulan. Rekannya Sir Michael Falllon mundur dari jabatan menteri pertahanan setelah jurnalis Julia Hartley-Brewer mengatakan dirinya “diraba-raba” oleh pria itu dalam jamuan makan malam tahun 2002. Priti Patel mengundurkan diri dari kursi menteri pembangunan internasional setelah diungkap wartawan BBC bahwa dia menemui pejabat-pejabat tinggi Zionis tanpa sepengetahuan kementerian luar negeri, ketika berlibur bersama keluarganya di Israel bulan Agustus 2017. Fallon dan Patel mengundurkan diri pada bulan November.*