Hidayatullah.com—Polisi di wilayah Kashmir yang dikuasai India mengatakan bahwa mereka telah membunuh seorang pemimpin separatis dalam baku-tembak di pinggiran kota Srinagar.
Orang itu adalah Noor Mohammad Tantray, seorang komandan kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM) yang berbasis di Pakistan.
Polisi India mengatakan mereka terlibat baku-tembak sengit dengan Tantray, lapor BBC Selasa (26/12/2017).
Polisi mengatakan mendapat informasi yang menggiring mereka ke sebuah rumah di distrik Pulwama di mana Tantray bersembunyi bersama dua tersangka militan lainnya.
Seorang petugas kepolisian yang menangkap Tantray di Delhi pada tahun 2003 mengatakan bahwa Tantray direkrut oleh JeM karena postur tubuhnya yang hanya setinggi 1,27 meter.
“Tak seorang pun yang mencurigainya sebagai seorang teroris dan itu kenapa JeM merekrutnya sebagai kaki tangan,” kata polisi itu.
Namun, postur badannya yang pendek dan pincang juga membuat Tantray mudah dikenali.
Pria berusia 47 tahun itu merupakan orang dekat Ghazi Baba, komandan JeM yang menjadi otak serangan atas gedung parlemen India tahun 2001. Ketika ditangkap tahun 2003 di Delhi, dia membawa sekarung uang. Dia divonis hukuman penjara seumur hidup pada 2011, tetapi mengajukan pembebasan bersyarat pada tahun 2015. Selama persidangan Tantray dijuluki “saudagar kematian”.
Menurut Dirjen Kepolisian Jammu dan Kashmir Shesh Paul Vaid, awalnya operasi penyergapan berlangsung mulus. “Akan tetapi, ketika pasukan keamanan mulai mengepung, dua teroris berhasil melarikan diri. Operasi pencarian di daerah sekitar tempat itu berhasil mengidentifikasi dan meringkus mereka,” ujarnya.
Menurut media di India, Tantray membuat pusing aparat kepolisian India sejak mengajukan pembebasan bersyarat dan mengambil alih komando JeM di bagian selatan dan tengah Kashmir.
Vaid mengatakan bahwa Tantray sedang membuat rencana serangan atas sebuah konvoi di jalan raya Srinagar-Jammu ketika polisi berhasil melacak dan membekuknya.
Tantray diyakini pula sebagai otak serangan atas kamp Pasukan Keamanan Perbatasan dekat bandara Srinagar bulan Oktober lalu.
Pembunuhan atas Noor Mohammad Tantray diapandang sebagai sukses besar oleh pasukan keamanan India dalam upaya mereka memerangi militan separatis.
Kekerasan bersenjata di Kashmir terjadi sejak 1989 dan belangan ini gelombang serangan baru muncul menyusul pembunuhan pimpinan militan yang populer Burhan Wani pada Juli 2016 oleh pasukan India.*