Hidayatullah.com—Carrefour, salah satu jaringan toko ritel terbesar di dunia, akan menutup usahanya di India meskipun belum genap empat tahun membuka toko pertamanya di negara itu, lansir BBC (8/7/2014).
Saat ini Carrefour membuka empat toko besar di India.
Peritel asal Prancis itu mengalami penurunan angka penjualan di Singapura, Malaysia dan Yunani, di bawah kepemimpinan Georges Plasat yang menjalankan rencana pemulihan tiga tahun.
Sebelumnya Carrefour mengatakan ingin memfokuskan usahanya di Eropa, China dan Brazil.
India mengizinkan para peritel kelas dunia masuk ke pasarnya sejak tahun 2012, dengan syarat mereka menggunakan tenaga lokal, menanamkan modal pada bidang infrastruktur dan mengikuti ketentuan bahwa keputusan akhir izin pembukaan cabang di negara bagian ada di tangan pemerintah setempat.
Banyak analis berpendapat, syarat-syarat itu menghalangi pemodal asing memasuki pasar ritel di India.
Sejauh ini hanya Tesco, peritel asal Inggris, yang mengumumkan akan membuka toko di India.
Selain terkendala oleh peraturan yang berlaku, kondisi politik saat ini di India ikut mempengaruhi iklim bisnis.
Partai Bharatiya Janata, yang saat ini menguasai pemerintahan, telah menyatakan penentangannya terhadap keberadaan supermarket-supermarket raksasa di India, karena dinilai dapat merusak peritel kecil.*