Hidayatullah.com—Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen hari ahad (14/1/2018) mengawasi pengiriman peralatan militer bernilai 18 juta euro ke Yordania.
Dalam upacara serah terima perlatalan militer itu di ibukota Amman, Von der Leyen mengatakan bahwa peralatan itu, yang termasuk 2 pesawat latih seharga 5 juta euro dan 70 truk serta 56 mobil van bernilai 13 juta euro, akan membantu mobilitas pasukan Yordania di perbatasan.
Yordania, yang berbatasan dengan Suriah dan Iraq, berada di garis depan dalam pertempuran melawan ISIS/ISIL alias Daesh.
Jerman, yang bergabung dengan pasukan koalisi internasional melawan ISIS pimpinan Amerika Serikat, menyediakan pesawat pengisi bahan bakar dan pesawat pengintai yang beroperasi di wilayah udara Iraq dan Suriah dengan basis di pangkalan Al-Azraq, Yordania.
Pesawat dan pasukan Jerman sebelumnya ditempatkan di pangkalan udara Incirlik, Turki. Namun, karena ada perselisihan diplomatik dengan Ankara, pemerintah Jerman mengalihkannya ke Yordania pada tahun 2017.
Berlin juga membantu pemerintah Amman pada tahun 2016, lewat bantuan program yang ditujukan untuk menyelesaikan dan mencegah konflik lokal di negara-negara Timur Tengah dan Afrika. Lewat program itu, kata pejabat-pejabat Jerman, diharapkan gelombang migrasi ke Eropa dapat dikurangi.
Saat mengunjungi pasukan Jerman di Al-Azraq hari Sabtu (13/1/2018), Von der Leyen mengatakan bahwa ISIS tidak boleh diremehkan, meskipun sebagian besar kekuatannya sudah dilumpuhkan. Oleh karena ada perubahan situasi di kawasan itu, terkait melemahnya Daesh, Jerman mengurangi kehadiran pasukannya. Namun, dia tidak mengatakan berapa personel militer Jerman yang masih ditempatkan di Yordania, lapor Deutsche Welle.*