Hidayatullah.com—Dennis Cuspert, seorang bekas penyanyi rap di Berlin yang dikenal dengan julukan “the German” di kalangan kelompok Muslim bersenjata, telah terbunuh di Suriah.
Kelompok intelijen SITE, sebuah perusahaan berbasis di Amerika Serikat yang melacak jejak online media ekstrimis, melaporkan bahwa Wafa Media mengumumkan kematian bekas rapper kelahiran Jerman yang dulu menggunakan nama panggung “Deso Dogg”.
Cuspert dulu pernah dilaporkan tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Suriah pada tahun 2015, sebelum diralat Pentagon yang mengatakan bahwa dia hanya terluka.
Wafa Media merilis foto jasad Cuspert yang bersimbah darah, dengan keterangan bahwa dia terbunuh pada 17 Januari di Provinsi Deir Al-Zour, Suriah bagian timur, lansir Deutsche Welle Kamis (18/1/2018).
Direktur SITE Inteligence Rita Katz menulis di Twitter bahwa meskipun ISIS alias Daesh tidak mengkonfirmasi kematian Cuspert, tetapi laporan Wafa itu kelihatan krdedibel dibanding laporan kematian sebelumnya, sebab mereka menunjukkan sejumlah keterangan rinci disertai foto.
Wafa juga mengabarkan bahwa Cuspert “terluka parah” di Raqqa ketika pasukan Syrian Democratic Forces yang didukung Amerika Serikat mengepung dan mengambilalih kota itu dari ISIS tahun lalu.
Tidak jelas apakah Cuspert meninggal dunia karena luka-luka tersebut atau terbunuh dalam pertempuran atau serangan udara lainnya.
Menurut Wafa, Cuspert berperan penting dalam menarik minat orang-orang asing (mereka menyebutnya sebagai saudara) untuk bergabung dengan ISIS. Dia juga berperan dalam pembentukan divisi media Daesh.
Cuspert diketahui beberapa kali menyeru dilakukannya serangan teror di Eropa dan muncul sebagai jubir, guna merekrut orang-orang Muslim yang berbahasa Jerman.
Konon, seorang wanita penerjemah FBI yang dilaporkan bertugas memantau gerak-gerik Cuspert secara diam-diam pergi ke Suriah melalui Turki pada musim panas 2014, untuk berjumpa dan kemudian menikah dengan pria blasteran Jerman-Ghana itu. Namun, perkawinan mereka hanya berumur pendek. Setelah hatinya berubah, penerjemah FBI itu pulang kembali ke Amerika Serikat. Dia mendekam dalam penjara setelah melakukan kesepakatan dengan pihak berwenang AS.
Cuspert dilahirkan di distrik Kreuzberg di ibukota Berlin. Setelah berkarir di dunia musik rap selama beberapa tahun, Cuspert meninggalkan musik dan masuk Islam pada 2009, lalu berkumpul di kalangan Salafi, lapor Deutsche Welle. Patut diketahui banyak kalangan di Barat tidak jarang salah menggunakan istilah Salafi untuk menyebut kelompok Muslim garis keras.
Sekitar tahun 2012, Cuspert pergi ke Mesir sebelum menghilang di Suriah. Kabarnya, dulu awalnya Cuspert bergabung dengan kelompok Front Al-Nusra yang berafiliasi dengan Al-Qaida, kemudian berpaling ke ISIS pada tahun 2014.*