Hidayatullah.com—Militer Mesir mengumumkan pada hari Jumat bahwa telah penghancuran terowongan di bawah Perbatasan Gaza, dilansir dari Anadolu Agency.
Seorang juru bicara militer mengatakan bahwa alat peledak di tiga gudang sekaligus terowongan yang digunakan oleh “teroris” hancur.
Sejak September 2015, tentara Mesir telah memompa air laut di bawah perbatasan dalam upaya untuk menghancurkan semua terowongan yang digunakan oleh orang-orang Palestina di Jalur Gaza yang dikepang dari berbagai sudut oleh Israel dibantu Mesir.
Gubernur Sinai Utara, Abdel Fatah Harhoor sebelumnya telah mengumumkan rencananya untuk menciptakan kawasan penyangga seluas 5 kilometer di sepanjang perbatasan Gaza. Proyek ini bakal memakan seluruh wilayah Rafah.
Pihak berwenang Mesir mengklaim bahwa terowongan yang oleh warga Gaza digambarkan sebagai “garis hidup” tersebut digunakan oleh Daesh/ISIS menargetkan tentara dan polisi di Sinai.
Namun selama ini, terowongan sebagai satu-satunya tempat aman warga Gaza memasukkan barang-barang kebutuhan hidup sejak Israel memblokade darat dan laut.
Baca: Mesir Banjiri Terowongan Gaza Air Laut, Puluhan Pekerja Selamat dari Kematian
Selama tahun 2017, militer Mesir telah berhasil menghancurkan 63 terowongan lintas batas yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Semenanjung Sinai di Mesir.
Penghancuran terowongan ‘penyelundupan’ barang-barang penting yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Semenanjung Sinai diklaim ‘inisiatif kontra terorisme’ yang diambil oleh Mesir dalam beberapa tahun terakhir.
Penggalian terowongan di wilayah Rafah dimulai pada tahun 1982, setelah pembagian Kota Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza. Terowongan rata-rata panjangnya sekitar 500 meter, dan kedalaman 20 sampai 25 meter. Terowongan dapat dilengkapi dengan panel kayu, infrastruktur listrik, perlengkapan komunikasi, dan elevator dasar di poros vertikal, untuk mengangkut orang atau barang barang.
Baca: Israel Meradang Kerjasamanya dengan Mesir Bocor di Pers
Terowongan rahasia yang menghubungkan Sinai dengan Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan pejuang Hamas. Hamas mengoperasikan terowongan rahasia untuk memfasilitasi arus senjata masuk dan keluar dari Gaza, memudahkan mereka bertahan dari penjajahan.
Namun bulan April 2015, Jenderal Abdul Fattah al Sisi menandatangani undang-undang baru, yang menjerat siapa saja yang menggali terowongan di sepanjang perbatasan Mesir akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Sejumlah kementerian dan media Israel menyerang keras pengumuman Menteri Energi dan Infrastruktur Israel, Yofal Stains, belum lama ini yang mengatakan pemerintah Mesir dibawah Al Sisi telah berhasil menghancurkan terowongan terowongan di sepanjang Perbatasan Mesir-Gaza atas permintaan pihak Israel.
Dalam sebuah tulisan yang baru saja dimuat oleh situs surat kabar Ma’ariv”, seorang komentator urusan intelijen di surat kabar tersebut, Yusi Melman, mengutip para jenderal militer dan para komandan di badan intelijen Israel bahwa “tindakan sukarela Stains” yang menungkap detil masalah sensitif fakta adanya kerjasama keamanan antara Israel dan pemerintah Mesir yang akan mengancam keamanan nasional Israel.
Yossi Melman, pengamat keamanan dan strategi Israel menganggap pernyataan Stains yang “berbahaya”. Melman mengutip berbagai forum militer dan intelejen di Tel Aviv, perkataan Stains akan dimanfaatkan oleh pihak oposisi Mesir yang akan berperan mengungkap jati diri Al Sisi sebagai ‘mata-mata’ Israel.*/Sirajuddin Muslim