Hidayatullah.com—Kamboja mendeportasi tujuh dari sepuluh turis asing yang didakwa melakukan aksi pornografi.
Kelompok itu ditangkap bulan Januari setelah beredar sejumlah gambar yang menunjukkan orang-orang meniru adegan seks dalam sebuah pesta di Siem Reap bagian barat laut Kamboja.
Tujuh dari mereka, asal Inggris, Selandia baru dan Kanada diberikan pembebasan dari tahanan dengan uang jaminan pekan lalu, dan sekarang meninggalkan negara itu, lapor BBC Senin (12/2/2018).
Tiga lainnya, asal Inggris, Norwegia dan Belanda, akan menghadapi persidangan sebagai terdakwa penyelenggara pesta.
Kesepuluh turis asing itu membantah semua tuduhan, dengan mengatakan bahwa mereka tidak telanjang dan tidak memproduksi materi pornografi apapun.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa tujuh orang yang telah dideportasi diperintahkan meninggalkan Kamboja sebagai bagian dari keputusan pembebasan bersyarat dan tidak boleh kembali ke negeri itu, meskipun semua dakwaan belum dicabut.
Gambar-gambar yang beredar di sebuah situs ekspatriat menunjukkan beberapa pasangan pria-wanita mengenakan pakaian atau baju renang, sebagian bertelanjang dada, berpose meniru posisi-posisi hubungan seksual di lantai sebuah vila.
Kota Siem Reap merupakan pintu gerbang menuju ke situs bersejarah Angkor Wat, daya tarik wisata unggulan utama Kamboja.
Kota kecil itu populer di kalangan turis beransel dan beberapa tahun belakangan kehidupan malam di sana semakin semarak sehingga tidak jarang kebiasan liar turis asing berbenturan dengan kebudayaan tradisional masyarakat setempat.*