Hidayatullah.com—Sekitar 14 orang tewas dan 14 orang lagi cedera dalam penembakan pada Rabu (02/12/2015) di San Bernardino City di Southern California dan tiga tersangka penembak masih berkeliaran.
Kepala Polisi San Bernardino Jarrod Burguan mengatakan dalam satu taklimat jumlah korban jiwa masih awal. Para tersangka pelaku penembakan masih berada di dalam Inland Regional Center Building, tempat penembakan terjadi, lapor Xinhua.
Polisi masih melakukan pencarian dari ruangan ke ruangan untuk membersihan bangunan tersebut.
Ada beberapa ratus orang di dalam bangunan itu, ketika penembakan terjadi dan kebanyakan orang tersebut keluar gedung tanpa cedera.
Identitas dan alasan para penyerang masih diselidiki.
Sheriff San Bernardino County John MacMahon mengatakan karena mungkin ada lebih dari satu orang tersangka melarikan diri dengan menggunakan kendaraan SUV hitam, wilayah di dekat lokasi penembakan digeledah dan petugas disiagakan.
“Kami akan melakukan semua yang mungkin untuk menjaga keamanan masyarakat,” kata MacMahon, sebagaimana dikutip Xinhua.
Pejabat Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengingatkan buat tak terburu-buru memakai istilah terorisme bagi menyebut insiden penembakan yg terjadi pada Rabu (02/12/2015) sekitar pukul 11.00 waktu setempat itu.
“Itu kemungkinan terorisme, namun kalian belum tahu. Dan kalian tidak mulai menyebutnya seperti itu ketika ini,” tutur David Bowdich, wakil direktur FBI yg memimpin kantor cabang Los Angeles seperti dilansir AFP.
Seperti diakui, seorang pria dan seorang wanita yg melakukan penembakan brutal tersebut tewas dalam baku tembak dengan polisi, dua jam setelah insiden penembakan di Inland Regional Center tersebut. Sementara sesuatu orang lainnya yg diduga terlibat penembakan itu, sudah ditahan polisi.
Fasilitas tempat insiden penembakan ini terjadi — Inland Regional Center — didirikan lebih dari 40 tahun dulu buat menolong mereka yg memiliki gangguan perkembangan mental. Usai kejadian ini, fasilitas tersebut ditutup, begitu pula dengan lokasi pemukiman di San Bernardino.
Penembakan ini yaitu kekerasan senjata paling mematikan di AS sejak pembantaian di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut pada Desember 2012 yg menewaskan 27 orang, termasuk pelaku penembakan.
Penembakan massal ini terjadi kurang dari sesuatu pekan setelah seorang penembak menewaskan tiga orang dan melukai sembilan lainnya dalam penembakan membabi-buta di klinik Planned Parenthood di Colorado Springs, Colorado.
Pada Oktober lalu, seorang penembak juga membunuh sembilan orang di sebuah kampus di Oregon. Sebelumnya pada Juni, seorang penembak berkulit putih menewaskan sembilan jemaat gereja kulit hitam di South Carolina.*