Hidayatullah.com–Jamaah haji di seluruh dunia sadar akan kemajuan pembangunan yang terjadi di Tanah Suci Makkah selama ziarah dan umrah selama ini.
Kerajaan yang bertanggungjawab pada dua kota suci Islam, Makkah dan Madinah, memiliki rencana untuk menampung hingga 30 juta haji dan umrah peziarah di tahun-tahun mendatang, berdasarkan Visi 2030 yang diperkenalkan oleh Putra Mahkota Saudi Arabia Mohammad bin Salman.
Arab Saudi, yang menganggap melayani jamaah bagi umat Islam yang kini berusia di atas 1,8 miliar sebagai kewajiban, menolak usaha untuk mempolitisir ziarah.
“Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud telah memperluas upayanya untuk melayani para peziarah dan umrah sebagai bagian dari kewajiban Islam dan akan terus memberikan layanan tersebut kepada para tamu Allah,” kata sumber Kementerian Informasi Saudi terbaru.
Baca: Saudi Terapkan PPn 5 %, Ini Sikap Kemenag soal Biaya Haji-Umrah
Visi 2030 mencakup rencana komprehensif dan strategis untuk mengembangkan sektor ini agar lebih banyak umat Islam dapat melakukan ibadah haji dan umrah. Lebih dari dua juta Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Arab Saudi setiap tahun untuk melakukan ibadah haji.
Bagi pemerintah Saudi, tidak dapat dipungkiri bahwa mengembangkan organisasi dan layanan haji dan umrah di negara ini termasuk di antara prioritasnya dan merupakan perpanjangan dari peran historis negara tersebut dalam melayani umat Islam.
Kerajaan Arab Saudi telah memulai apa yang dikatakan sebagai perluasan Masjid Haram terbesar untuk meningkatkan kemampuannya untuk mengakomodasi peziarah setiap tahun – sesuatu yang sangat dibutuhkan.
Selain pengembangan strategis fasilitas dan layanan suaka, Vision 2030 juga menyerukan pengembangan jalur rel kereta Haramain kelas dunia yang menghubungkan Makkah, Jeddah dan Madinah serta proyek perumahan dan tenda untuk peziarah.
Selain itu, juga melihat penyiapan bandara modern yang besar untuk menerima lebih banyak pengunjung, sekaligus target untuk menyelesaikan proyek perluasan.
Kerajaan Arab Saudi mengaku melakukan yang terbaik dalam hal keselamatan para peziarah dan umrah mereka karena penglihatannya memberikan manajemen keamanan yang aktif dalam melindungi para peziarah.
“Arab Saudi bekerja keras dalam memperkuat keamanannya, menjaga stabilitas dan menjaga kepentingan kongregasi,” kata sumber Saudi tersebut.*