Hidayatullah.com—Partai Buruh Israel memutuskan hubungannya dengan pemimpin partai sejawatnya di Inggris, Jeremy Corbyn. Partai Buruh Inggris belakangan mendapat kecaman akibat komentar sejumlah tokohnya yang dinilai anti-Semit.
Dilansir DW, pemimpin Partai Buruh Israel Avi Gabbay mempublikasikan sebuah surat lewat Twitter, hari Selasa (10/4/2018), yang menyatakan bahwa dirinya menghentikan sementara hubungan dengan sejawatnya di Inggris, Jeremy Corbyn.
“Adalah tanggung jawab saya untuk menanggapi sikap tidak bersahabat yang telah anda tunjukkan kepada komunitas Yahudi dan pernyataan-pernyataan anti-Semit serta tindakan para tokoh Partai Buruh Inggris yang anda biarkan,” kata Avi Gabbay kepada Corbyn dalam suratnya.
“Sementara Israel akan menyambut Hari Mengenang Holocaust dan Kepahlawanan pekan ini, kami diingatkan kembali akan kengerian anti-Semitisme di Eropa dan komitmen kami untuk memerangi anti-Semitisme dalam semua bentuk di semua tempat,” tulis Gabbay. “Oleh karena itu, saya menulis untuk memberitahukan kepada anda perihal penghentian sementara semua hubungan formal antara Partai Buruh Israel dan ketua Partai Buruh Inggris.”
Bulan lalu, komunitas Yanhudi Inggris melakukan protes di depan gedung parlemen menuding Corbyn gagal mengatasi anti-Semitisme di kalangan tokoh-tokoh partainya. Unjuk rasa itu sebenarnya lebih sebagai reaksi atas tulisan lawas Corbyn tahun 2012 di Facebook, yang terang-terangan membela mural anti-Semit yang tergambar di sebuah daerah di London bagian timur.
Dalam sebuah surat yang ditulis setelah unjuk rasa itu berlangsung, Corbyn meminta maaf atas adanya “kalangan” anti-Semitisme di lingkungan Partai Buruh. Namun, pihak-pihak yang tidak sependapat dengannya menuding Corbyn justru menutup mata atas anti-Semitisme di lingkungan partainya, yang semakin merebak sejak dia menduduki kursi ketua partai lewat cara kontroversial tahun 2015.
Bulan April 2016, anggota parlemen Naseem “Naz” Shah diberhentikan sementara setelah sebuah blog parlemen Inggris mengungkap bahwa Naz pernah berkomentar di laman Facebook di mana dia membandingkan Israel dengan Nazi Jerman dan bahwa Yahudi “berbondong-bondong” membela Israel. Politisi wanita itu kemudian dikembalikan ke jabatannya setelah meminta maaf.
Masih pada bulan April 2016, bekas walikota London dari Partai Buruh Ken Livingston dalam wawancara dengan BBC mengatakan bahwa Hitler sebenarnya adalah Zionis yang ingin memindahkan Yahudi Eropa ke Israel “sebelum dia berubah gila.” Dia beberapa bulan kemudian menegaskan pernyataannya itu dengan mengklaim bahwa “benar-benar ada kolaborasi” antara Nazi dan Yahudi. Dia diberhentikan sementara, meskipun sebagian kalangan menuntutnya agar dipecat.
Corbyn sendiri juga dituduh anti-Semit. Sebelum menjadi ketua partai pada 2009, dia mengundang sejumlah tokoh Hamas dan Hizbullah untuk berbicara di depan anggota parlemen Inggris dan kala itu menyebut mereka sebagai “teman.”
Tuduhan anti-Semit yang beberapa waktu belakangan ini dituduhkan kelompok Yahudi ke sejumlah orang kebanyakan berdasarkan pernyataan atau komentar lawas mereka.*