Hidayatullah.com–Lebih dari 200 orang yang selamat mengikuti kekerasan di komunitas petani pekan lalu di wilayah Plateau, bagian tengah Nigeria, menurut Gubernur Negara Bagian Plateu Simon Lalong dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari hari Rabu.
Menurut Lalong, kekerasan yang terjadi pekan lalu itu, menjadi peristiwa paling berdarah tahun ini dalam kerusuhan komunal yang kerap terjadi di negara tersebut. Dia mengatakan, kekerasan komunal di Nigeria juga tengah meningkat, tulis Reuters.
Menurut Lalong, serangan seperti yang terjadi pada akhir pekan lalu itu secara luas dikaitkan dengan siklus konflik yang telah berlangsung puluhan tahun antara petani dan penggembala semi-nomaden. Dia mengatakan, penyebab konflik sebagian disebabkan oleh persaingan untuk lahan subur.
Konflik tersebut telah menjadi masalah menyangkut lintas etnis dan agama. Lalong mengatkaan, Kekerasan kerap dilakukan oleh penggembala dari kelompok etnis Fulani, yang sebagian besar adalah Muslim dan petani Kristen dari suku lain.
Baca: Puluhan Pelajar Putri Nigeria Diselamatkan dari Penculikan
Kekerasan di berbagai negara bagian yang berada di kawasan Middle Belt Nigeria kini telah menewaskan lebih banyak orang tahun ini daripada gerilyawan di timur laut Nigeria. Masalah keamanan nasional telah menjadi isu utama bagi presiden Buhari yang ingin melanjutkan kekuasaanya di Nigeria melalui pemilu pada Februari nanti.
Polisi menuduh penggembala ternak kekerasan, sebelumnya menyatakan bahwa 86 orang tewas. Namun, beberapa sumber lokal dari komunitas yang terkena dampak melaporkan bahwa lebih dari 100 orang meninggal.
Asosiasi utama yang mewakili peternak yang pindah, menyangkal bahwa mereka terlibat dalam pembunuhan itu.
Baca: Presiden Nigeria: Boko Haram Sedikit Lagi Bisa Ditaklukkan
Presiden Buhari yang terpilih sejak tahun 2015 pernah berjanji untuk mengatasi masalah keamanan nasional, terutama Boko Haram, yang telah menewaskan sedikitnya 20.000 orang sejak 2009 sebagai akibat dari pemberontakannya.
Namun, janjinya dipertanyakan selama konflik kekerasan yang sedang berlangsung antara peternak dan petani.
Awal bulan ini, anggota parlemen mengancam akan mengadili Presiden Buhari karena terkait dengan keamanan.
Buhari, seorang pensiunan jenderal dan mantan penguasa militer yang menjabat pada 2015 bersumpah meningkatkan keamanan. Ia mengunjungi negara Plateau pada Selasa (26/06/2018).
Dia mengadakan pembicaraan dengan kepala parlemen di majelis tinggi dan rendah pada Rabu (27/06/2018) untuk membahas lonjakan kekerasan. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Yakubu Dogara,yang merupakan majelis rendah, mengatakan Buhari telah memberi penjelasan kepada anggota parlemen tentang apa yang dia lihat langsung ketika mengunjungi Plateau.*