Hidayatullah.com—Menteri pertahanan Amerika Serikat yang baru Chuck Hagel mulai pemeriksaan internal atas sebuah kasus serangan seksual dan mengkaji ulang kekuasaan para komandan militer untuk menggugurkan tuduhan kasus semacam itu, kata sekretaris media Pentagon George Little hari Selasa (12/3/2013) lansir Xinhua.
“Serangan seksual adalah tindakan kriminal serius yang tidak mendapatkan tempat di departemen dan dia [Hagel] tidak akan mentolerirnya,” kata Little.
“Siapapun anggota militer yang terbukti melakukan serangan seksual –tidak peduli apa pangkat dan jabatannya- harus ditindak sebagaimana mestinya,” tegas Little.
Hagel sudah menyatakan dengan jelas kepada pemimpin militer dan sipil bahwa “memberantas serangan seksual dalam lingkungan militer adalah salah satu prioritas teratasnya,” kata Little.
Dua pejabat di lingkungan Pentagon telah ditugaskan Hagel untuk mengkaji kasus tuduhan serangan seksual yang dilakukan oleh Letkol AU James Wilkerson dan laporannya harus diserahkan pada 20 Maret mendatang, kata Little.
Hagel juga memerintahkan peninjuan ulang pasal 60 dalam Uniform Code of Military Justice yang memberikan kekuasaan kepada para komandan untuk menutup-nutupi kasus serangan seksual yang terjadi di lingkungan militer. Pejabat sementara dewan umum di Kemenhan, Robert Taylor, diminta memeriksa kemungkinan pasal itu diubah.
James Wilkerson, pilot angkatan udara AS yang berpangkalan di Italia tahun lalu dinyatakan bersalah karena melakukan serangan seksual berat dan divonis satu tahun kurungan dalam penjara militer serta dipecat dari kedinasannya.
Namun atasannya, Komandan Angkatan Udara Ke-3 Letjen Craig Franklin menggunakan pasal 60 itu untuk meringankan hukuman serta mencabut tuntutan atas Wilkerson.
Menurut laporan media angkatan bersenjata AS, American Forces Press, pencabutan tuntutan semacam itu jarang terjadi, namun bukan berarti tidak pernah terdengar dilakukan. Seorang komandan yang menghentikan proses hukum kasus semacam itu tidak diwajibakan memberikan penjelasan atas tindakannya dan keputusan komandan tersebut adalah keputusan final.*