Hidayatullah.com– Kekuatan umat akan menjadi faktor penting dalam prosesi pergantian kepemimpinan nasional tahun 2019.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ledia Hanifa, menyebut kekuatan umat kini menjelma dari sebatas kekuatan endorsement menjadi kekuatan gerakan yang bisa mengubah peta politik nasional.
PKS, ujar Ledia, sedari awal terus membawa aspirasi umat untuk terlibat dalam prosesi pergantian kepemimpinan nasional dalam Pilpres 2019.
Baca: Ijtima Ulama, Lima Parpol Didorong Bentuk Koalisi Keumatan
“Kemarin kita silaturahim dengan GNPF Ulama dan ormas-ormas Islam yang menitipkan amanah aspirasi umat dalam Pilpres 2019, kita akan perjuangkan agar ada elemen umat yang maju dalam percaturan Pilpres 2019,” papar Ledia di Jakarta, Jumat (27/07/2019) lewat siaran pers PKS kepada hidayatullah.com.
Ledia juga menyebut, hari ini dan esok GNPF Ulama menggelar Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional dalam memilih pasangan calon presiden sebagai penantang petahana. Ledia menyerukan agar capres penantang petahana betul-betul mendengarkan aspirasi umat dalam menentukan calon pendampingnya.
“Pasangan nasionalis-religius masih banyak diterima oleh masyarakat Indonesia. Kultur kita masih memandang sosok religius sebagai figur yang penting dalam kepemimpinan nasional, baik sebagai capres maupun cawapres,” ungkap anggota Majelis Syuro PKS ini.
Ledia mengakui, sejauh ini PKS masih terus melakukan komunikasi intensif dengan mitra koalisi untuk mencari figur yang pas guna mewujudkan #2019GantiPresiden.
Baca: Presiden PKS: Nama Capres-Cawapres Dibahas Bareng Koalisi
“Dalam setiap komunikasi dengan mitra kita tekankan tentang aspirasi dari umat untuk menjadi pemimpin bangsa,” ungkap Ledia.
Diketahui, PKS bersama sejumlah partai politik lainnya didorong oleh GNPF Ulama untuk membentuk Koalisi Keumatan menyongsong Pilpres 2019.*
Baca: Di Tengah Hangatnya Pencalonan Capres, Anies-Presiden PKS Bertemu