Hidayatullah.com—Kepolisian Ethiopia mengatakan pihaknya menemukan sebuah kuburan massal berisi 200 mayat di dekat perbatasan antara negara bagian Somali dan negara bagian Oromia.
Sebagaimana diketahui ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat kekerasan selama beberapa tahun terakhir di kawasan yang rawan bentrokan antarsuku itu.
Dilansir BBC Kamis (8/11/2018), media lokal melaporkan bahwa kuburan itu ditemukan saat petugas melakukan penyelidikan terhadap dugaan kejahatan yang dilakukan oleh mantan kepala daerah Somali.
Abdi Mohammed sedang menunggu proses pengadilan yang menjadikan dirinya terdakwa memicu bentrokan antaretnis.
Pasukan kepolisian di kawasan itu, yang dikenal sebagai kepolisian Liyu, dituduh melakukan pembunuhan-pembunuhan di area antara Somali dan Oromia dan melaporkannya langsung ke kepala daerah setempat.
Saat ini polisi Ethiopia sedang berusah mengidentifikasi 200 mayat yang ditemukan.
Abdi Mohammed dipaksa meletakkan jabatannya bulan Agustus dan ditangkap beberapa pekan kemudian setelah terjadi kekerasan di ibukota negara bagian Somali, Jijiga.
Dia dituding mengawasi meluasnya pelanggaran hak asasi manusia termasuk penyiksaan, pemerkosaan dan pembunuhan selama 13 tahun menduduki jabatan presiden regional atau kepala daerah setempat.
Bulan lalu kantor berita yang berkaitan dengan negara Fana melaporkan bahwa dia berusaha melarikan diri dari tahanan polisi dengan memanjat jendela sebelum persidangan.*