Hidayatullah.com—Seorang petinggi di perusahaan Alibaba mengecam perlakuan Amerika Serikat terhadap perusahaan asal China, Huawei Technologies, yang disebutnya “sangat tidak adil” dan upaya AS menjegal perusahaan itu masuk pasar domestiknya “sangat bermotif politik.”
Joei Tsai, vice-chairman Alibaba, juga mengecam upaya pemerintah AS untuk menghalangi-halangi kebangkitan China lewat perang dagang, lansir Reuters Jumat (25/1/2019).
Amerika Serikat menuding produk Huawei, perusahaan pembuat perlengkapan network terbesar di dunia, bisa dipakai Beijing untuk spionase.
Huawei berulang kali membantah tuduhan itu.
“Menurut saya pemerintah Amerika Serikat bersama dengan Aliansi Lima Mata –apa yang mereka lakukan terhadap Huawei– agak kurang adil, jelas ada agenda politik di belakangnya,” kata Tsai dalam acara Reuters Breaking Views di Hong Kong.
Amerika Serikat bersama sekutu-sekutunya, Australia dan New Zealand, membatasi akses Huawei ke pasar dalam negeri mereka, sementara Kanada dan Inggris sedang mengkaji apakah akan membatasi akses perusahaan teknologi itu di negaranya.
Bulan Desember 2018 bos keuangan Huawei Meng Wanzhou, yang merupakan putri pendiri Huawei, ditangkap di Kanada atas permintaan Amerika Serikat.
Tsai, yang juga memegang paspor Kanada, mengatakan berharap hubungan antara China dan Kanada membaik.
“Saya cinta orang Kanada, mereka hebat,” kata Tsai bercanda ketika ditanya soal penangkapan Meng, menyebut pertanyaan itu bernuansa politik.*