Hidayatullah.com—Pakistan memperlonggar aturan pelancongan dengan harapan membangkitkan kembali industri pariwisata dengan menawarkan visa on arrival bagi pengunjung dari 50 negara dan visa elektronik bagi warga 175 negara, kata pemerintah hari Jumat (25/1/2019).
Perubahan yang telah disetujui kabinet itu diharapkan membuka lembaran baru bagi dunia pariwisata Pakistan yang porak-poranda menyusul serangan atas gedung WTC di New York 11 September 2001, kata Menteri Informasi Fawad Chaudhry.
“Kami memiliki wisata pegunungan, kami juga punya wiisata pantai,” kata Chaudhry kepada para reporter di Islamabad seperti dikutip Reuters, merujuk Pegunungan Himalaya dan pantai Laut Arab yang jarang dikunjungi wisatawan asing ketika melancong ke Pakistan.
“Pakistan adalah surga bagi wisatawan,” imbuhnya.
Peraturan baru itu juga akan melonggarkan batasan atas jurnalis asing, kata Chaudhry.
Di tahun 1970-an Pakistan merupakan salah satu tujuan utama wisatawan mancanegara, ketika pelancong dapat menikmati perjalanan dengan kereta api melintasi perkebunan aprikot dan kenari di Lembah Swat dan Kashmir menuju India dan Nepal.
Namun, kemudian industri wisata terusik akibat gangguan keamanan di berbagai daerah di Pakistan sehingga pelancong takut untuk mengunjungi negara itu.
Pakistan Tourism Development Corporation mengatakan tahun lalu turis yang datang ke Pakistan naik menjadi 1,75 juta pada tahun 2017, lapor media.*