Hidayatullah.com—Pemerintah koalisi penguasa di Malaysia saat ini, Pakatan Harapan, hari Sabtu (2/3/2019) kehilangan satu kursi dalam pemilu sela di negara bagian. Pertanda popularitas aliansi pimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohamad itu mulai memudar?
Pakatan Harapan kehilangan satu kursi di wilayah pemilihan Semenyih di negara bagian Selangor dengan 1.914 suara. Kursi itu awalnya dimenangkan Pakatan Harapan dalam pemilu Mei 2018, tetapi pemilu sela harus digelar menyusul kematian seorang anggota legislatif bulan Januari lalu, lansir Reuters.
Kursi itu sekarang dimenangkan oleh Barisan Nasional, yang dikalahkan Pakatan Harapan dalam pemilu Mei 2018 setelah 60 tahun berkuasa.
Kekalahan tersebut menjadi pukulan bagi koalisi Mahathir, yang menghadapi kritikan karena gagal memenuhi janji reformasi cepat dan melindungi Islam serta hak-hak etnis mayoritas pribumi Melayu.
Dalam pemilu tingkat nasional tahun lalu, koalisi Pakatan Harapan berhasil menang karena mendapat banyak suara dari etnis minoritas China dan India, tetapi hanya mendulang 30 persen dari suara etnis mayoritas Melayu, menurut estimasi firma jajak pendapat independen Merdeka Center.
Hasil jajak-jajak pendapat yang dipublikasikan sejak itu menunjukkan Pakatan Harapan semakin kehilangan dukungan dari etnis Melayu, yang khawatir kebijakan pemerintah saat ini tidak lagi menguntungkan mereka di sektor bisnis, pendidikan dan perumahan.
Sementara itu, mantan perdana menteri Najib Razak, yang pernah memimpin Barisan Nasional, tampak semakin populer di media sosial. Menyusul tuduhan mega korupsi di lembaga keuangan yang didirikannya, 1MDB, Najib berusaha menghapus citranya sebagai elit politik yang hidup dalam kemewahan. Menjelang persidangannya tahun ini Najib, yang bersikukuh membantah menggelapkan uang 1MDB, berusaha menggaet simpati rakyat.*