Hidayatullah.com–Terjadi lebih dari 1.600 kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tercatat sejauh ini di wilayah Uni Eropa. Angka itu tiga kali lebih tinggi dibanding dekade sebelumnya.
Dilansir Euronews Kamis (15/8/2019), menurut Copernicus’ European Forest Fire Information Sistem (EFFIS) rata-rata 464 kebakaran hutan terjadi di Uni Eropa pada pertengahan Agustus antara tahun 2008 dan 2018. Sementara data mutakhir menunjukkan 1.626 karhutla terjadi antara 1 Januari dan 15 Agustus tahun ini.
Kebakaran itu melahap lebih dari 271.000 hektar atau 100.000 lebih banyak dibanding rata-rata luas area yang terbakar sepanjang dekade terakhir.
Hari Rabu (14/8/2019), sistem manajemen penanggulangan bencana Uni Eropa, rescEU, mengatakan bahwa pihaknya membantu memobilisasi tiga pesawat dari Italia dan Spanyol untuk membantu Yunani memadamkan api yang membakar hutan dan lahannya di beberapa daerah.
Menurut data dinas damkar Prancis, sepanjang tahun ini di negara itu lebih dari 42.000 hektar sudah hangus dilahap si jago merah. Bandingkan angka itu dengan 5.124 hektar tahun lalu dan hampir dua kali lipat dari 24.500 hektar yang tercatat terbakar pada 2017.
Pada tahun 2017 di Portugal, Italia dan Spanyol saja, api menghanguskan 800.000 hektar, menewaskan 127 orang dan menimbulkan kerugian ekonomi sekitar €10 miliar.
Laporan Greenpeace menyebutkan bahwa tahun ini di kawasan arktik api merambah area jutaan hektar. Kebakaran hutan di Siberia saja sudah merusak sekitar 13,1 juta hektar.
Para petugas damkar asal Denmark pekan ini dikerahkan ke Greenland guna membantu pemadaman api di hutan yang semakin mendekati kawasan pemukiman penduduk.
Pulau terbesar di kawasan Kutub Utara itu, di mana terdapat lapisan es kedua terbesar di dunia, kehilangan 160 miliar ton es pada bulan Juli tahun ini atau 40% di atas rata-rata, akibat cuaca panas dan kering.*