Hidayatullah.com–Berlin dikabarkan melarang mantan menteri luar negeri Sigmar Gabriel dari menerima tawaran pekerjaan sebagai anggota dewan pengawas sebuah perusahaan investasi Polandia. Namun, sepertinya upaya Dubes Amerika Serikat untuk menghadang Gabriel dari pekerjaan lain gagal.
Dilansir DW Sabtu (17/8/2019), sebuah perusahaan keuangan berbasis di Polandia, Kulczyk Holding, tertarik untuk mempekerjakan politisi Jerman Sigmar Gabriel sebagai anggota dewan pengawasnya. Namun, langkah itu dijegal oleh pemerintah Jerman, kata para pejabat Jerman.
Kabar itu mencuat dari tanggapan atas pertanyaan yang diajukan anggota parlemen dari Partai Kiri Lorenz Gösta Beutin, yang dilihat sejumlah awak media.
Anggota parlemen dari oposisi itu mengecam kontak antara Gabriel dan perusahaan tersebut, mengatakan bahwa mantan menteri itu seolah-olah menawarkan dirinya “untuk dijual.”
Gabriel memimpin kementerian ekonomi Jerman dari Desember 2013 sampai Januari 2017, ketika dia kemudian pindah ke kementerian luar negeri. Dia memegang posisi sebagai diplomat tertinggi Jerman tersebut sampai Maret 2018. Gabriel juga menjabat sebagai wakil kanselir antara 2013 dan 2018.
Setelah tidak lagi memegang jabatan di pemerintahan, Gabriel mencoba bekerja untuk Kulczyk Holding, perusahaan investasi yang didirikan miliarder Polandia Jan Kulczyk.
Hari Jumat, Gabriel mengatakan kepada AFP bahwa dia “sangat mematuhi” peraturan yang ada dan sudah menginformasikan kepada kabinet perihal minatnya untuk mengisi posisi di perusahaan Polandia itu pada September 2018.
Namun, dia mengklaim membatalkan pembicaraannya setelah mengontak Kulczyk Holding. Perwakilan dari perusahaan tersebut sepertinya “tidak serius,” kata Gabriel.
Akan tetapi, rupanya penyelidikan pemerintah atas keinginan Gabriel tersebut ketika itu sudah dimulai, dan pada November 2018 Gabriel secara resmi sudah diberitahu dia tidak boleh mencari pekerjaan lain selama 12 bulan setelah jabatan pemerintahannya berakhir.
Beralih dari politik ke dunia bisnis merupakan topik sensitif di Jerman. Mamtan kanselir Gerhard Schröder mengundang hujan kritik dengan mengambil tawaran pekerjaan di sebuah perusahaan energi Rusia.
Mantan-mantan menteri Jerman dapat dilarang mengambil pekerjaan tertentu sampai 18 bulan setelah meninggalkan jabatannya apabila dianggap dapat mengganggu atau merugikan “kepentingan publik.”
Bulan Juni 2019, Gabriel menjadi pimpinan “Atlantic Bridge” sebuah asosiasi swasta terkemuka berbasis di Berlin yang misinya memperkuat ikatan antara Jerman dan Amerika Serikat.
Kabarnya, Gabriel juga menghadapi penentangan sebelum menerima pekerjaan itu. Hari Jumat, majalah berita Spiegel melaporkan bahwa Dubes AS untuk Jerman Richard Grenell turut campur tangan guna menghalangi Gabriel dari mendapatkan pekerjaan bergengsi itu.
Namun, rupanya intervensi itu gagal, lapor Spiegel, seraya menambahkan bahwa dubes itu menolak memberikan komentar terkait hal tersebut.*