Hidayatullah.com–Pemberontak Syiah Houthi dukungan Iran di Yaman mengatakan akan menghentikan serangan drone dan rudal terhadap Arab Saudi jika koalisi yang menarget Yaman melakukan hal yang sama, seorang sumber resmi Houthi mengatakan pada Jumat, hampir satu minggu setelah pemberontak Houthi mengklaim serangan terhadap fasilitas minyak Saudi.
Teheran, yang mendukung pemberontak Houthi, telah menyangkal keterlibatan apapun dalam serangan itu.
Berbicara di Al Masirah TV, kepala kantor politik pemberontak al-Houthi, Mahdi al-Mashat menyerukan penghentian serangan kedua pihak dan perundingan serius diantara semua pemain yang terlibat.
“Saya meminta semua pihak dari sisi yang berperang untuk terlibat secara serius dalam negosiasi murni yang dapat mengarah pada rekonsiliasi nasional komprehensif yang tidak mengecualikan siapapun,” kata Mashat.
Baca: Houthi Yaman Ancam akan Terus Serang Fasilitas Minyak Saudi
Koalisi militer pimpinan Saudi tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar terkait pengumuman Houthi tersebut.
Koalisi negara-negara Teluk dan Afrika pimpinan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah pemberontak Syiah Houthi yang memihak Iran menggulingkan pemerintahan yang diakui secara internasional di Sanaa pada akhir 2014.
Mashat mengatakan bahwa Houthi “tidak akan ragu-ragu untuk melancarkan periode penderitaan besar” jika seruan perdamaian mereka diabaikan.
Dalam pidatonya, Mashat membual tentang kemampuan militer kelompoknya yang meningkat pesat dan mengatakan “kemajuan signifikan” akan terlihat dalam periode mendatang, terutama dalam pertahanan udara dan rudal.
Houthi mengatakan minggu ini mereka telah memilih lusinan situs di Uni Emirat Arab (UEA), sekutu Arab terbesar Riyadh, sebagai target yang mungkin untuk serangan di masa depan.
Konflik Yaman sebagian besar terlihat di wilayah tersebut sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran dan telah menewaskan puluhan ribu dan mendorong jutaan orang ke ambang kelaparan. */Nashirul Haq AR