Hidayatullah.com—Monumen berusia 7.000 tahun yang dijuluki sebagai “Spanish Stonehange” terungkap untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 50 tahun, setelah kekeringan melanda bagian barat Spanyol sehingga menyurutkan debit air di sebuah danau buatan dan memperlihatkan bebatuan besar kuno yang berdiri melingkar.
Lebih dari 100 batu besar yang berdiri melingkar, dikenal sebagai Dolmen of Guadalperal, terendam air pada tahun 1963 setelah pemerintah Spanyol mendirikan
Valdecañas Reservoir untuk dipakai bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang memasok listrik di kawasan itu. Terkadang, pucuk tertinggi dari batu-batu berdiri itu dalam terlihat sebab debit air berubah. Namun menurut NASA, ini untuk pertama kalinya batu-batu tersebut terlihat keseluruhan sejak daerah itu dibanjiri air danau buatan untuk PLTA, lansir NBC News Ahad (29/9/2019).
Debit air danau turun drastis pada musim panas tahun ini setelah dua kali gelombang panas memanggang sebagian besar wilayah Eropa. Di Spanyol, dinas pemantau cuaca mencatat bulan Juni tahun ini Spanyol mengalami suhu terpanas, yang mana beberapa kota kepanasan hingga 104 derajat Fahrenheit (40 drajat Celcius).Suhu panas dan kering juga tercatat di seluruh wilayah Spanyol pada bulan Juli dan Agustus.
Dolmen of Guadalperal diekskavasi pada tahun 1920-an oleh arkeolog asal Jerman bernama Hugo Obermaier. Namun, temuannya itu tidak dipublikasikan sampai tahun 1960-an, setelah Valdecañas Reservoir dibangun dan monumen tersebut dibanjiri air.
Para arkeolog menduga batu-batu berdiri itu kemungkinan merupakan bagian dari sebuah struktur tertutup dengan batu berukuran sangat besar di bagian atapnya. Diduga struktur itu dipergunakan sebagai tempat pemakaman, tempat orang berjual-beli (pasar) atau tempat untuk ritual-ritual keagamaan.*