Hidayatullah.com–Pasukan Turki dan Rusia hari Selasa (5/11/2019) memulai patroli gabungan kedua di bagian utara Suriah dekat Kobani. Media lokal merilis rekaman video yang menunjukkan konvoi itu dilempari warga yang marah.
Dilansir Reuters, patroli hari Selasa itu dilakukan di daerah sekitar 7 kilometer arah timur Kobani, kota perbatasan yang signifikan bagi YPG, militan Kurdi Suriah sekutu AS dalam memerangi ISIS yang dicap teroris oleh Ankara.
Kendaraan-kendaraan lapis baja masuk ke wilayah Suriah lewat sebuah celah di dinding perbatasan dan bergerak menuju arah timur, kata seorang saksi mata. Sumber-sumber keamanan mengatakan patroli itu akan menyisir daerah sepanjang 72 kilometer dengan kedalaman 5 kilometer dari garis perbatasan Suriah dengan Turki.
Di dekat Kobani, kerumunan warga melempari kendaraan-kendaraan lapis baja Turki dan Rusia yang melintas dengan batu sambil meneriakkan slogan-slogan. Peristiwa itu terekam dalam video yang dirilis North Press Agency.
Sementara video yang dirilis media lokal Anha menunjukkan beberapa puluh orang berhasil menghentikan laju dua kendaraan lapis baja Rusia. Sebagian dari mereka bahkan memanjat sebuah kendaraan bertanda Kepolisian Militer Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan hari Selasa tidak ada.insiden saat patroli berlangsung.
Kementerian Pertahanan Turki lewat Twitter membagikan foto-foto yang menunjukkan prajurit Turki dan Rusia bertemu di perbatasan dan mempelajari peta bersama sebelum memulai patroli. Kementerian mengatakan bahwa dalam patroli itu mereka juga mengerahkan drone.
Rusia merupakan sekutu paling kuat rezim Suriah, yang sejak 2015 membantu pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad merebut kembali wilayah Suriah dari tangan kelompok-kelompok bersenjata. Kesepakatan antara Turki dan Rusia memungkinkan pasukan pemerintah Suriah kembali ke daerah sekitar perbatasan yang selama bertahun-tahun tidak mereka kunjungi.
Polisi militer Rusia tiba di Kobani pada 23 Oktober di bawah kesepakatan yang diteken antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin.*