Hidayatullah.com–Salah satu pengusaha perfilman terbesar di Hollywood Harvey Weinstein dinyatakan bersalah melakukan sejumlah serangan seksual, termasuk pemerkosaan.
Weinstein, 67, divonis bersalah di pengadilan New York City melakukan pemerkosaan tingkat tiga dan kejahatan seksual tingkat satu.
Dia dibebaskan dari dakwaan terberat yaitu sebagai predator serangan seksual, tetapi dia menghadapi tuntutan 25 tahun penjara.
Weinstein masih menghadapi dakwaan di Los Angeles yaitu serangan terhadap dua wanita pada 2013.
Sedikitnya 80 wanita menuduhnya melakukan serangan seksual yang terjadi dalam kurun puluhan tahun. Sejumlah artis Hollywood yang konon pernah dicabulinya antara lain Gwyneth Paltrow, Uma Thurman dan Salma Hayek.
Tuduhan terhadap Weinstein merupakan titik pusat dari gerakan #MeToo di berbagai belahan dunia, yang mengajak kaum Hawa bersuara atas kejahatan seksual yang pernah dialaminya yang dilakukan oleh para pria terutama yang memiliki jabatan atau kekuasaan.
Sebagai pengusaha perfilman, Weinstein mendulang banyak kesuksesan dengan sinema kelas Oscar seperti
Pulp Fiction, Good Will Hunting, The King’s Speech dan Shakespeare in Love.
Dilansir BBC, berbagai laporan menyebutkan Weinstein dilarikan ke Bellevue Hospital setelah mengeluh sakit di bagian dada usai vonis dibacakan.
Dia akan dipindahkan ke penjara Riker’s Island sambil menunggu keputusan hukuman yang akan diumumkan pada 11 Maret.
Keputusan bersalah dikeluarkan oleh juri, yang terdiri dari tujuh pria dan lima wanita, pada hari Senin (24/2/2020) setelah mereka mempertimbangkannya selama lima hari.
Weinstein – yang membantah semua dakwaan – divonis bersalah melakukan serangan seksual terhadap mantan asisten produksi Mimi Haleyi pada tahun 2006 dan memperkosa Jessica Mann, seorang mantan aktris, pada tahun 2013. Hakim memerintahkan agar dia segera dimasukkan ke dalam penjara.
Akan tetapi, juri membebaskannya dari dua serangan seksual predator dan satu dakwaan pemerkosaan tingkat satu terhadap Jessica Mann, yang berpotensi menjebloskannya ke penjara seumur hidup.
Beberapa menit usai pembacaan keputusan juti itu, Weinstein tampak tidak memunjukkan emosi apapun ketika berbicara dengan pengacara wanita yang membelanya, Donna Rotunno.
Dakwaan pemerkosaan tingkat tiga di New York didefinisikan sebagai tindakan hubungan seksual yang dilakukan seseorang yang tergolong belum dewasa, atau berusia di bawah 17 tahun, atau yang dianggap tidak dewasa disebabkan alasan lain sehingga belum atau tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri.
Pihak jaksa penuntut menggambarkan Weinstein sebagai predator seks serial, yang menggunakan posisi dan kekuasaannya di Hollywood untuk memanipulasi dan menyerang secara seksual para wanita.
Tim pembela Weinstein mengatakan seks yang terjadi antara pengusaha perfilman itu dan para wanita yang menuduhnya dilakukan atas dasar suka sama suka, dan para wanita itu menggunakan hubungan seks untuk memuluskam karirnya.
Menurut tim pembela Weinstein, setelah para wanita itu “menyesal” memberikan tubuhnya mereka lantas berteriak “pemerkosaan”. Hal itu terbukti dari tindakan dua penuduh yang masih terus melakukan kontak setelah mereka berhubungan seks dengan Weinstein yang disebutnya sebagai pemerkosaan, kata tim pembela.
Awal mula kasus Weinstein
Tuduhan-tuduhan terhadap Weinstein, seorang keturunan Yahudi, mulai bermunculan pada Oktober 2017, ketika pertama kali koran The New York Times melaporkan insiden seksual yang terjadi puluhan tahun silam.
Weinstein kemudian mengeluarkan permintaan maaf karena “sudah menimbulkan kepedihan yang banyak”, tetapi dia membantah tuduhan serangan seksual.
Disebabkan puluhan tuduhan serangan sesual kemudian mengemuka di publik, Weinstein dipecat oleh perusahaan yang didirkannya sendiri dan dari jabatan-jabatan lain, tetapi dia masih eksis di Hollywood.
Pihak berwenang di New York kemudian melakukan penyelidikan kriminal pada akhir tahun 2017, tetapi Weinstein tidak dijerat dakwaan apapun sampai Mei 2018, ketika dia menyerahkan diri sendiri ke kepolisian.
Mimi Haleyi, yang bekerja pada salah satu rumah produksi televisi milik Weinstein, mengatakan dirinya diserang oleh produser itu setelah diundang ke rumahnya di kawasan elit Lower Manhattan.
Dalam persidangan Haleyi bersaksi bahwa Weinstein mendorongnya masuk ke sebuah kamar tidur, menahan tubuhnya di atas tempat tidur, lalu pria itu memasukkan alat kelaminnya dengan paksa.
Jessica Mann mengatakan bahwa dirinya terjebak dalam hubungan seksual “yang sangat merendahkan martabat” dengan Weinstein. Hubungan itu tidak melibatkan penetrasi seksual sampai pada akhirnya Weinstein memperkosanya di sebuah kamar hotel di New York City pada tahun 2013.
Mann mengatakan bahwa sosok Weinstein seperti tokoh cerita “Jekyll and Hyde” yang sangat mempersona ketika tampil di publik tetapi sangat berbeda dan menunjukkan sisi kelamnya ketika sendirian
Aktris Annabella Sciorra mengatakan kepada juri bahwa dirinya diperkosa Weinstein di apartemennya, ketika produser bertubuh tambun itu berkunjung pada satu malam di pertengahan tahun 1990-an. Tuduhannya itu terlalu lawas untuk dijadikan kasus terpisah, tetapi jaksa memanfaatkannya untuk menggambarkan Weinstein sebagai sosok predator seksual, pria yang berulang-ulang melakukan serangan seksual.
Menyusul keputusan juri, Scoria berkata, “Saya berbicara untuk diri saya sendiri dan dengan kekuatan 80 lebih wanita korban Harvey Weinstein di dalam hati saya.”*